5 Fakta Uji Coba Ganjil-Genap di Jalan Tol Jagorawi dan Tangerang

16 April 2018 15:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana uji coba ganjil genap di GT Cibubur (Foto: Reki Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana uji coba ganjil genap di GT Cibubur (Foto: Reki Febrian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Senin (16/4) melakukan uji coba penerapan ganjil-genap di Tol Jagorawi dan Tol Jakarta-Tangerang, dari pukul 06.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB. Hal ini untuk mengatur pola berkendara masyarakat agar tidak terjadi penumpukan kendaraan dan kemacetan di wilayah Jabodetabek.
ADVERTISEMENT
Namun, hari pertama uji coba sistem ganjil-genap tersebut, masih ada beberapa kekurangan. Salah satunya, masyarakat yang belum mengetahui soal kebijakan baru dari pemerintah ini.
Berikut lima fakta pemberlakuan sistem ganjil-genap di jalan Tol Jagorawi dan Tol Jakarta-Tangerang,
1. Banyak Pengendara yang Belum Tahu Ada Ganjil-Genap di Tol
Usai pelaksanaan uji coba ganjil-genap, Kakorlantas Polri, Irjen Pol Royke Lumowa menjelaskan, selama pelaksanaan masih banyak pengendara yang mengaku belum mengetahui aturan tersebut.
"Ya, kan hari pertama ya memang titik Kunciran 2 ini kan padat, memang padat pada hari-hari biasa sebelum pengaturan. Di hari pertama ini mungkin ada beberapa yang belum tahu, belum tersosialisasi. Wajar saja antreannya bisa di saat tertentu bisa sampai 20 kendaraan, tapi sekarang kan tidak ada antrean ya, sepi," ujar Royke di di GT Kunciran Dua, Senin (16/4).
ADVERTISEMENT
2. Penumpang TransJakarta trayek Cibubur-BKN (Badan Kepegawaian Negara) naik 50 persen
Penerapan kebijakan ini berdampak pada peningkatan jumlah penumpang TransJakarta di Halte Cibubur Junction, Jakarta Timur.
“Jumlah penumpangnya naik hingga 50 persen dari biasanya,” ujar Koordinator Wilayah TransJakarta, Agung, di Halte Cibubur Junction, pada Senin (16/4).
Untuk itu pihak TransJakarta juga menambah armada menjadi 9 bus, dari yang sebelumnya hanya 7 armada. Jumlah tersebut lebih banyak dari jumlah biasanya, yakni 4 armada. Rencana penambahan armada ini akan dilaksanakan jika keadaan yang sama terjadi di hari selanjutnya.
Uji coba ganjil-genap di Tol Jakarta-Tangerang (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Uji coba ganjil-genap di Tol Jakarta-Tangerang (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
3. Mobil Dinas dengan berpelat hitam berakhiran RF boleh melintas
Kepala BPTJ (Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek) Bambang Prihartono, menyoroti tindakan petugas di lapangan yang mengalihkan sejumlah mobil dinas dengan pelat hitam berakhiran RF yang melintas saat uji coba ganjil-genap di Tol Jagorawi dan Tol Jakarta-Tangerang.
ADVERTISEMENT
Menurut Bambang, petugas di lapangan seharusnya mengetahui bahwa mobil dinas RF mendapat pengecualian aturan ganjil-genap, meski tak menggunakan pelat merah.
“Saya rasa seharusnya petugas di lapangan sudah tahu ya, kalau RF itu mobil dinas, maka seharusnya boleh saja langsung masuk melewati Gerbang Tol 2 Cibubur,” ujar Bambang, di Cibubur Junction, Jakarta Timur, Senin (16/4).
4. Perubahan pola berkendara dari memakai kendaraan pribadi beralih ke kendaraan umum
Kebijakan ganjil-genap di Tol Jagorawi sudah mulai diujicobakan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ). Dalam uji coba di Gerbang Tol 2 Cibubur, BPTJ menemukan fakta bahwa banyak masyarakat yang menghindari jam diberlakukannya sistem ganjil-genap.
“Pukul 5 pagi mereka sudah berangkat, which is itu bagus ya, kita berhasil memohon kepada masyarakat untuk berbagi beban. Selama ini kan mereka keluar bersamaan, keluar pukul 6 pukul 9, jadi macet di mana-mana,” ujar Kepala BPTJ, Bambang Prihartono, di Cibubur Junction, pada Senin (16/4). Ganjil-genap diberlakukan pukul 06.00-09.00 WIB.
ADVERTISEMENT
5. Dibuatkan jalur khusus bus di Jalan Tol Jakarta-Tangerang
Sistem ganjil-genap di ruas tol Jakarta-Tangerang sudah mulai diuji coba pada hari ini. Rencananya, sistem tersebut akan diterapkan secara penuh mulai 1 Mei 2018. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi berencana membuat jalur khusus untuk bus tersebut.
"Jadi artinya kalau saya kasih jalur khusus di situ akan produktif, akan banyak. Dan kalau banyak itu, membuat orang pindah dari mobil ke bus. Hari ini baru tes, sosialisasi. Orang mulai naik," kata Budi Karya