JK Bahas Krisis di Myanmar dengan Perwakilan Buddha Jepang

24 November 2017 17:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Din Syamsuddin dan Perwakilan Sekte Budha Jepang (Foto: Kevin Septhama Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Din Syamsuddin dan Perwakilan Sekte Budha Jepang (Foto: Kevin Septhama Kurnianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima perwakilan Tokoh Agama Buddha Jepang sekaligus Co-President of Religions for Peace International Kosho Niwano dan Wasekjen Religion for Peace International dari New York AS Kyoichi Sugino.
ADVERTISEMENT
Pertemuan delegasi dari Jepang dengan JK hari ini fokus pada diskusi memperkuat keharmonisan hubungan antar umat beragama. Selain itu, JK dan Kyoichi juga membahas peran aktif Indonesia dalam menyelesaikan krisis di Rakhine State, Myanmar. Seluruh delegasi diterima di ruang pertemuan Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (24/11).
"Hari ini dengan Pak Wapres kami mendiskusikan bagaimana kami memperkuat kolaborasi antarkeyakinan. Indonesia adalah negara yang sangat unik, memperlihatkan dialog antarkeyakinan dan kolaborasinya," kata Wasekjen Religion for Peace International dari New York AS Kyoichi Sugino, di Istana Wapres Jakarta Pusat, Jumat (24/11).
Dalam pertemuan itu, Wapres JK didampingi oleh Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban, Din Syamsuddin. Dalam pertemuan itu, kata Din, JK menjelaskan beberapa contoh kontribusi Indonesia dalam menjaga perdamaian di Rakhine State.
ADVERTISEMENT
Seperti membangun fasilitas rumah sakit bersama yang bisa digunakan kedua belah umat yaitu umat Buddha maupun umat Islam di Rakhine State.
"Pak Wapres menjelaskan apa yang dilakukan indonesia secara nyata baik dalam negeri, termasuk juga di Myanmar dan mereka memberikan apresiasi," jelas Din.
Din Syamsuddin dan Perwakilan Sekte Budha Jepang (Foto: Kevin Septhama Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Din Syamsuddin dan Perwakilan Sekte Budha Jepang (Foto: Kevin Septhama Kurnianto/kumparan)
"(Contohnya) Indonesia akan membangun rumah sakit di Myanmar, persis di perbatasan antara ada wilayah Budhist ada Muslim. Dan nanti akan dikelola secara bersama-sama, baik dokter, tenaga medis maupun manajemennya, dan diperuntukkan bagi semua, tidak hanya untuk Muslim, tidak hanya untuk orang Budhist tapi untuk semua," imbuh Din.
Melihat hal baik tersebut, Din mengatakan bahwa ke depan Indonesia akan terus mempromosikan identitas Indonesia yang dikenal dengan negara yang punya kelebihan dalam kerukunan antarumat beragama ke dunia internasional.
ADVERTISEMENT
"Oleh karena itu ini harus menjadi kesadaran kolektif kita sebagai bangsa untuk bersungguh-sungguh mengembangkan kehidupan yang berdasarkan Pancasila, terutama kerukunan antar agama, antar suku dan antar semua kelompok," pungkasnya.