Saat Warga Rusun Menunggu Anies Sambil Lesehan di Balai Kota

4 Desember 2017 17:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Belasan Warga Lesehan di Pendopo Balai Kota (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Belasan Warga Lesehan di Pendopo Balai Kota (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
ADVERTISEMENT
Warga yang datang menyampaikan keluhan di Balai Kota, tak hanya ramai pada pagi hari saja. Saat sore hari, tak sedikit warga yang menunggu, demi bertemu dengan Gubernur DKI Anies Baswedan untuk mendengarkan keluhannya.
ADVERTISEMENT
Seperti yang terjadi pada hari ini. Belasan warga dari rusun yang berbeda-beda, seperti rusun Jatinegara Kaum, Pinus Elok, Kebon Nanas, dan sejumlah rusun lainnya di Jakarta duduk lesehan di pendopo Balai Kota, sejak sekitar pukul 15.30 WIB.
Mereka duduk lesehan di teras Balai Kota demi menunggu Gubernur DKI Anies Baswedan keluar dari ruangan. Mereka hendak meminta kelonggaran kepada Anies atas tunggakan iuran rusun.
"Jadi gini mereka banyak menunggak, banyak yang korban gusuran. Dari data 11.700 (yang menunggak) hampir 80 persen warga relokasi, mereka menunggak bukan tidak mau bayar, tapi karena miskin, kami bisa paham," kata ketua Serikat Rakyat Miskin, Wahida Baharuddin Upa bertindak sebagai juru bicara warga, di Balai Kota, Jakarta Senin (4/12).
ADVERTISEMENT
Anies dan Belasan Warga di Pendopo Balai Kota (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anies dan Belasan Warga di Pendopo Balai Kota (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
Seusai menunggu setengah jam, mereka pun mendapati Anies keluar dari Balai Kota, kira-kira pukul 16.00 WIB. Anies langsung menemui dan menenangkan mereka yang takut akan ancaman usir karena menunggak membayar iuran. "Masalah usir ditahan dulu," ujar Anies.
Dia berjanji akan memanggil warga yang menunggak untuk diajak berdiskusi soal kemungkinan pemutihan tunggakan iuran. "Insyaallah minggu depan," kata Anies.
Setelah menyampaikan keluhan, warga pun meminta foto bersama. "Kalau foto boleh," ujar Anies disambut tawa warga.
Penantian sekumpulan warga rusun tersebut pun terbayar. Keluhan terdengar, foto bersama pun dapat.