Musik Sebagai Representasi Perasaan dan Kondisi Seseorang

Radyan Seto Adhitomo
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Konten dari Pengguna
31 Desember 2020 13:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Radyan Seto Adhitomo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mendengarkan dan bermain musik adalah cara kita mengekspresikan perasaan.
zoom-in-whitePerbesar
Mendengarkan dan bermain musik adalah cara kita mengekspresikan perasaan.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di masa pandemi yang sangat berat seperti ini, kesehatan mental maupun fisik kita sangat berpengaruh terhadap kehidupan kita sehari-hari. Kondisi seperti ini memang sangatlah menyulitkan kita semua karena masih belum ada kepastian kapan berakhirnya, ditambah kasus terpaparnya virus ini yang semakin meningkat, tidak memberikan kita pilihan lain dan memaksa kita untuk tidak melakukan aktifitas diluar rumah agar setidaknya meminimalisir dan menekan peningkatan kasus terpaparnya penularan dari virus ini.
ADVERTISEMENT
Anjuran dari pemerintah untuk tidak melakukan aktifitas di luar rumah bisa membuat kita bosan dan jenuh karena hanya melakukan aktifitas yang sama dan berulang kali disatu tempat yang sama, dan karena kita sedang melawan musuh yang tidak terlihat yaitu virus Covid-19. Juga karena situasi pandemi seperti ini, kita belajar untuk lebih menghargai dan mensyukuri apa yang kita miliki saat ini, dan mengerti bahwa memang situasi ini bukan main-main.
Pada dasarnya, kita sebagai manusia adalah makhluk sosial yang di mana kita butuh berinteraksi dengan orang lain karena kita hidup di dunia ini saling membutuhkan satu sama lain. Tidak bisa disangkal, kita memang membutuhkan orang lain untuk tempat berkeluh kesah tentang masalah apa yang sedang kita alami atau hanya sekedar berinteraksi menanyakan kabar dan keadaan sehari-hari. Ada beberapa cara untuk kita mengesampingkan rasa bosan serta kejenuhan kita karena kurangnya interaksi dengan kerabat dan teman, salah satunya yaitu dengan mendengarkan musik.
ADVERTISEMENT
Karena dengan mendengarkan musik dan memahami lirik dari musik tersebut, kita bisa sejenak bersantai mencari hiburan sambil mengekspresikan emosi dan perasaan kita, dan tak jarang kita mencari referensi musik yang sesuai dengan keadaan kita saat itu. Disaat kita merasakan suatu perasaan, menunjukan bahwa diri kita sedang dalam titik terendah maupun tertinggi yang dimana apa yang kita dengar bisa mempengaruhi keadaan, entah itu memperbaik atau memperburuk. Dikala sedih, bahagia, marah, lelah dan ketika ada suatu perasaan yang tidak bisa kita sampaikan lewat kata-kata, musik bisa menjadi alternatif perantara pesan emosional yang sangat kuat terhadap apa yang sedang kita alami, serta bisa menjadi “alat” untuk terapi diri.
Apa itu musik? Musik menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah seni menyusun nada atau suara dalam urutan kombinasi dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan. Sedangkan menurut Wikipedia, musik adalah suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, nada, dan keharmonisan terutama dari suara yang dihasilkan dari alat-alat yang dapat menghasilkan irama.
ADVERTISEMENT
Jenis atau genre musik ada beberapa dan sangat beragam. Dikala sedih dan kecewa, kita bisa mendengarkan musik yang menenangkan, salah satu contohnya adalah musik easy-listening. Menurut definisinya, musik easy-listening atau bisa disebut juga “mood music” sesuai dengan pendapat Joseph Lanza adalah musik yang disuguhkan dengan banyak alat musik dan menghasilkan musik yang sangat indah, cenderung slow dan tidak menampilkan komposisi musik yang rumit, aransemen yang sederhana, dan enak di dengar serta mudah dimengerti. Biasanya didominasi oleh alat musik seperti biola, saxophone, piano yang bila di dengar bisa menenangkan perasaan. Tidak hanya dari segi aransemen musiknya, lirik dari musik easy-listening biasanya juga lebih ringan dan mudah dimengerti.
Dan dikala kita sedang kesal dan marah, kita bisa mendengarkan musik yang terkesan cadas atau keras. Salah satu contohnya adalah musik metal atau heavy-metal. Menurut Wikipedia, musik metal atau heavy-metal adalah musik yang berkembang pada tahun 1970-an, dengan akar dari genre blues rock dan psychedelic rock. Musik ini biasanya ditandai dengan distorsi gitar yang sangat kuat, melodi solo gitar yang panjang, ketukan yang cepat, baik di semua instrumentasi alat musiknya. Berbeda dengan musik easy-listening, lirik dari musik metal pada umumnya berkaitan dengan maskulinitas dan kejantanan. Biasanya, disaat kita mendengarkan musik ini, ada gerakan headbang atau mengerakkan kepala keatas bawah, sesuai dengan hentakan dan ketukan musik tersebut.
ADVERTISEMENT
Terakhir, dikala kita sedang senang dan bahagia, kita bisa mendengarkan musik yang iramanya terkesan membuat kita semangat. Salah satu contohnya adalah musik pop. Definisi menurut Wikipedia, musik pop adalah sebuah genre musik populer yang berasal dari bentuk modernnya di Amerika Serikat dan Inggris pada pertengahan 1950-an. Sebenarnya, musik ini memiliki sub-genre yang banyak, tergantung dari bagaimana cara musisi terkait mengimprovisasi musik ini, misal dengan alat musik tambahan. Musik ini identik dengan pembawaan aransemen dan melodi ritmis yang ceria, sangat mudah untuk dipadukan dengan musik jenis lain, pemilihan kata-kata untuk lirik yang menggambarkan perasaan yang bahagia sehingga kita yang mendengarkan bisa terbawa suasana bahagia dari musik itu sendiri.