Menjadi Pengusaha Sukses dengan Etika Bisnis ala Rasulullah

Adipura Arya Kangsadewa
Saya adalah seorang Mahasiswa Kupu-Kupu dari Universitas AMIKOM Purwokerto. Manusia, dan paling suka makan Ikan, apalagi Gurame Bakar.
Konten dari Pengguna
9 November 2022 10:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Adipura Arya Kangsadewa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Bisnis Rasulullah, Photo by Tomáš Malík, from Pexels.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bisnis Rasulullah, Photo by Tomáš Malík, from Pexels.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebagai manusia, mengikuti jejak seseorang yang merupakan suri tauladan seluruh manusia di Bumi adalah sebuah keutamaan, apalagi bagi seseorang yang memeluk agama Islam. Meneladani apa saja yang dilakukan oleh Rasulullah (Muhammad SAW) adalah hal yang sangat dianjurkan, tidak terkecuali dalam perihal berbisnis.
ADVERTISEMENT
Bagaimana tidak, sedari kecil Rasulullah SAW telah menggembalakan ratusan ekor kambing yang dimana kegiatan ini merupakan sarana bagi beliau dalam memperoleh pendidikan bisnisnya. Hingga saat menginjak dewasa, Rasulullah SAW menjadi seorang Pengusaha.
Selama menjalankan bisnis, Rasulullah berhasil menjadi seorang Pengusaha yang sukses. Diimbangi dengan tetap menerapkan nilai-nilai tauhid yang membantu kegiatan bisnisnya. Nilai-nilai tersebut merupakan manifestasi dari istilah etika bisnis yang sering kita jumpai saat ini, bahkan perlu kita pelajari ketika menjalankan bisnis.
Lantas, etika bisnis seperti apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW?
Etika Bisnis ala Rasulullah SAW
Keberhasilan Rasulullah SAW dalam membangun bisnis terbentuk dari kepribadiannya yang sangat berani. Seperti ketika beliau mampu untuk mengatur bisnisnya hingga membawa dagangan istrinya Khadijah dengan hanya dibarengi salah seorang karyawannya saja. Selain itu, beliau juga memilik rasa tanggung jawab yang tinggi atas segala kewajiban yang diberikan oleh istrinya tersebut.
ADVERTISEMENT
Untuk menjadi seorang Pengusaha yang sukses, tentunya kita bisa meneladani etika bisnis yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Berikut merupakan etika bisnis Rasulullah SAW yang dapat kita terapkan jika kita ingin mengikuti jejaknya dalam menjalankan sebuah bisnis.
Bersikap Jujur
Kejujuran merupakan salah satu hal yang sangat penting ketika hendak menjalankan sebuah bisnis. Rasulullah SAW memiliki perilaku yang sangat jujur bahkan beliau memiliki gelar al-amin karena kejujurannya. Beliau juga bersabada:
Maksud dari hadist tersebut kita perlu berperilaku jujur dalam berbisnis. Seperti ketika kita menjual produk yang cacat, kita perlu memberitahukan kondisi nyatanya kepada pelanggan.
ADVERTISEMENT
Sikap Tolong Menolong
Seorang Pengusaha sudah seharusnya tidak hanya berfokus kepada menghasilkan uang semata, namun perlu untuk memiliki perilaku ta'awun atau sikap tolong menolong kepada sesama. Terutama dalam hal berbisnis. Hal ini dapat menciptakan citra yang baik terhadap bisnis karena kebaikan yang telah dilakukan.
Tidak Menghina Pesaing
Rasulullah SAW bersabda:
Hal ini tidak boleh dilakukan karena sama saja kita telah berlaku tidak adil dan seolah meragukan Allah SWT dalam memberikan rezeki kepada seluruh umatnya. Karena dengan kita menghina pesaing, sama saja kita telah melarang orang lain untuk membeli kepadanya.
Ilustrasi Berbisnis, Photo by cottonbro, from Pexels.
Tidak Menumpuk Harta
ADVERTISEMENT
Menumpuk harta dalam periode tertentu dengan tujuan supaya memiliki nilai yang meningkat kemudian bisa memperoleh keuntungan yang lebih besar adalah hal yang tidak diperbolehkan. Karena sama saja kita telah memanfaatkan situasi tertentu demi kepentingan diri sendiri. Seperti contohnya ketika masa pandemi, masih banyak orang yang menumpuk masker agar dan menjualnya kembali dengan harga yang tinggi. Etika bisnis seperti ini sangat tidak diperboleh oleh Rasulullah SAW.
Tidak Monopoli Pasar
Rasulullah sangat tidak memperbolehkan seorang Pengusaha untuk memiliki etika bisnis seperti ini. Karena dengan monopoli, sama saja dengan seseorang telah menguasai suatu hak milik guna memperoleh keuntungan yang sering juga kita kenal dengan istilah kapitalis. Dan hal ini sangat tidak diperbolehkan dalam agama Islam.
ADVERTISEMENT
Menjual Produk yang Halal
Bagi seseorang yang memeluk agama Islam, membeli ataupun memperjual belikan suatu barang perlu di dasari oleh hukum yang halal dan suci, bukan dengan barang-barang yang terlarang. Hal ini juga sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang mengatakan:
Menghindari Riba
Riba merupakan kegiatan yang sangat di benci oleh Allah SWT dan Rasulnya. Karena melakukan riba sama saja dengan kita telah memakan daging saudara kita sendiri. Allah SWT berfirman:
Sebab itu, Allah SWT bahkan menyatakan perang terhadap riba.
Membayar Gaji Karyawan tepat Waktu
ADVERTISEMENT
Rasulullah SAW bersabda:
"Berikanlah upah pada karyawan, sebelum ia kering keringatnya."
Hadist tersebut menjelaskan bahwa dilarang bagi seorang Pengusaha untuk menunda dalam memberikan gaji kepada karyawan. Selain itu, gaji juga perlu untuk dibayar sesuai dengan apa yang telah karyawan kerjakan. Hal ini memiliki tujuan untuk tetap menjaga karyawan melalui kenyamanan ditempat dia bekerja.
Hemat penulis, implementasi etika bisnis berdasarkan perilaku Rasulullah SAW sebelumnya adalah perilaku mulia yang dapat membantu seorang Pengusaha untuk memiliki bisnis yang sukses. Perilaku-perilaku tersebut antara lain seperti; jujur, adil, ramah, sigap, senang membantu, hingga menjaga hak-hak setiap orang.
Menurut penulis, perilaku yang dicontohkan oleh Rasulullah tersebut memiliki keterkaitan dengan konsep etika bisnis. Seperti ketika mengikuti ketentuan yang ada, tidak boleh seorang Pengusaha melanggar etika bisnis yang berlaku. Karena dalam ketentuannya, produk yang akan dijual dalam bisnis seorang Pengusaha tidak boleh mengancam atau mengganggu kehidupan orang lain. Bahkan secara umum, sistem pembayaran yang telah ditetapkan sebelumnya harus mudah bagi pelanggan maupun Pengusaha itu tersendiri.
ADVERTISEMENT
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Pengusaha sangat dianjurkan untuk mengikuti etika bisnis ala Rasulullah SAW. Meskipun, masih terdapat beberapa aspek yang perlu untuk dipenuhi karena diakibatkan oleh beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab, layaknya masih terdapat Pengusaha yang tidak jujur, tidak menjaga hak pelanggan, tidak memiliki sikap yang ramah, dan tidak menanggapi kemauan pelanggan dengan efisien.
-
Adipura Arya Kangsadewa, Mahasiswa Universitas AMIKOM Purwokerto, Purwokerto, Jawa Tengah.