news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Lorenzo Dikritik Karena Tak Mau Membiarkan Dovizioso Menyusulnya

13 November 2017 12:48 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dua pebalap Ducati, Lorenzo dan Dovizioso. (Foto: MANAN VATSYAYANA / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Dua pebalap Ducati, Lorenzo dan Dovizioso. (Foto: MANAN VATSYAYANA / AFP)
ADVERTISEMENT
Andrea Dovizioso gagal memenuhi syarat untuk bisa meraih gelar juara dunia MotoGP pertamanya. Membalap di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, Minggu (12/11/2017) malam WIB, Dovi gagal total.
ADVERTISEMENT
Dovi sejatinya mampu tampil apik di awal putaran, berangkat dari posisi sembilan, Dovi sukses merangsek ke posisi kelima. Secercah harapan bahkan sempat menghampiri Dovi ketika Marquez sempat terpeleset saat melintasi tikungan pertama dan posisinya turun ke urutan kelima —di belakang Dovi. Melihat ini, para mekanik Ducati pun memacu semangat Dovizioso, seolah-olah mengatakan harapannya belum sirna.
Namun, harapan itu hanya sekadar lewat dan berganti menjadi kesialan. Di lima putaran menjelang balapan selesai, kesialan itu berwujud Dovi yang mengalami crash. Motornya menyasar keluar lintasan dan balapannya pun praktis berakhir. Dan begitu juga mimpinya untuk menjadi juara dunia.
Terjatuhnya Dovi--dan tentunya gagal memperjuangkan perebutan juara--ini kemudian disesalkan banyak pihak. Tetapi, yang menjadi perhatian kemudian adalah perkara Lorenzo yang dianggap tidak mau "mengalah" dan membiarkan rekan satu timnya ini untuk melewatinya ketika Dovi berada persis di belakangnya.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini --di mana Dovi berada di belakang Lorenzo- -sebenarnya bukan kali pertama terjadi. Pada GP Malaysia lalu, Lorenzo mengalah dan membiarkan Dovi untuk jadi pebalap tercepat dan sukses memperpanjang perebutan juara hingga seri terakhir.
Namun, pebalap berusia 30 tahun ini berkilah bahwa dari sudut pandangnya, dia memiliki kecepatan yang lebih baik dari Dovi dan dengan begitu ia bisa membawa rekannya ini untuk bisa masuk ke dalam tiga besar. Tim Ducati sejatinya sudah memberkan sinyal kepada Lorenzo baik itu lewat komunikasi radio dan juga pesan, untuk membiarkan Dovi menyalip posisinya.
Akan tetapi, Lorenzo bersikukuh bahwa sinyal yang diberikan oleh timnya bukanlah sebuah "perintah" dan hanyalah "saran". Sehingga dari sudut pandangnya lagi, pendekatannya adalah hal terbaik yang bisa ia lakukan.
ADVERTISEMENT
"Saya melihat pesan itu. Saya merasa keputusan yang saya ambil tepat karena saya membantunya memperbaiki posisinya untuk lebih mendekati pebalap terdepan. Tujuan saya adalah untuk sampai pada barisan depan --seperti yang saya lakukan karena saya berada di belakang Pedrosa-- dan Dovi berada di belakang saya. Jika dia memiliki kesempatan untuk menang, saya akan membiarkannya lewat. Sayangnya tidak seperti itu," ungkap Lorenzo seperti dilansir Crash.
"Jika saya melihat Marquez jatuh, saya akan membiarkann Dovi melewati saya. Apa lagi yang bisa saya lakukan? Saya mencoba membuat yang terbaik untuk tim, bagi saya, dan untuk Dovi. Mungkin di beberapa sudut Dovi sudah dekat dan saya memperlambat sedikit untuk memberinya ruang. Tapi, secara umum selama 30 lap berada di depannya akan membuatnya membaik," katanya menambahkan.
ADVERTISEMENT
Atas tindakannya itu, banyak dari pendukung Dovi yang kemudian mengkritik Lorenzo. Namun, Lorenzo telah menjelaskan kepada tim Ducati dan Dovi sendiri, alasan mengapa ia memilih untuk melakukan tindakan tersebut.
"Gigi (kepala teknis Ducati) bertanya kepada saya apakah saya melihat pesannya dan saya mengatakan kepadanya bahwa, bagi saya, itu adalah hal terbaik yang harus dilakukan. Dia berbicara dengan Dovi, saya membantunya. Saya juga berbicara dengan Dovi untuk menjelaskan mengapa saya terus di depannya dan dia berkata 'Saya tidak memiliki apa-apa lagi," imbuhnya.
"Saya tidak peduli dengan apa yang dipikirkan orang lain. Saya melakukan apa yang saya anggap benar dan saya menginginkan yang terbaik untuk tim. Kali ini sama saja," pungkasnya.
ADVERTISEMENT