Mereka yang Pernah Bernasib Sama dengan Italia

14 November 2017 19:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Timnas Italia gagal ke Piala Dunia 2018. (Foto: AFP/Miguel Medina)
zoom-in-whitePerbesar
Timnas Italia gagal ke Piala Dunia 2018. (Foto: AFP/Miguel Medina)
ADVERTISEMENT
Sudahlah, Tim Nasional (Timnas) Italia yang tidak lolos ke Piala Dunia 2018 adalah nasib yang harus diterima dengan lapang dada oleh para penggawa hingga para pendukungnya --termasuk dari negara lain.
ADVERTISEMENT
Memang, absennya negara-negara besar sepak bola di Piala Dunia bukanlah hal baru terjadi. Toh, dalam empat tahun sekali perhelatannya, selalu saja ada korban yang tidak bisa bermain di pesat sepak bola paling tersohor itu.
Di Piala Dunia 2018 nanti, Italia akan ditemani oleh beberapa negara besar lain macam Belanda dan Cile yang notabene adalah kesebelasan yang punya segudang pemain bertalenta ciamik.
Namun, melihat perjuangan mereka untuk lolos ke Rusia tahun depan, Italia terbilang lebih baik nasibnya ketimbang Belanda dan Cile yang langsung gugur saat masih di fase penyisihan grup. Italia 'kan sudah jelas-jelas dapat kesempatan tambahan main di babak play-off, meski, yah, akhirnya gagal juga.
Tapi, memang, sih, sekali lagi, Piala Dunia tanpa adanya Italia akan terasa berbeda. Apa lagi terakhir kali mereka gagal lolos ke putaran final Piala Dunia adalah pada 1958 silam.
ADVERTISEMENT
Kami tahu para penikmat si kulit bundar bisa jadi sedang kecewa-kecewanya saat ini. Oleh karena itu, untuk menghibur kalian, kami telah rangkum beberapa negara yang secara mengejutkan gagal lolos ke Piala Dunia selama perhelatan ini bergulir.
Spanyol 1958
Tenang, Italia tak sendiri saat gagal mengikuti Piala Dunia 1958. Adalah Spanyol yang scara mengejutkan gagal lolos, setelah kalah bersaing dari Skotlandia di zona kualifikasi UEFA Grup 9.
Spanyol yang saat itu berisikan legenda Real Madrid, Alfredo di Stefano dan Luis Suarez, menuai hasil kurang maksimal dengan kalah 1-4 dari Skotlandia dan ditahan imbang 2-2 oleh Swiss.
Meski berhasil menang di pertemuan kedua dengan dua negara itu. Spanyol hanya berhak berada di posisi kedua dan secara otomatis gagal berangkat ke Swedia.
ADVERTISEMENT
Inggris 1974 dan 1994
Timnas Inggris setidaknya pernah merasakan berada di puncak dunia ketika meraih trofi Jules Rimet di kandangnya sendiri di Stadion Wembley pada 30 July 1966.
Namun, satu trofi Piala Dunia yang mereka raih saat itu menjadi satu-satu kebangaan yang bisa ditonjolkan kepada khalayak. Pasalnya hingga 51 tahun berlalu, trofi itu tak pernah bertambah.
Inggris bahkan tidak berada di Jerman Barat untuk mengikuti Piala Dunia 1974, karena kesebleasan yang saat itu dibesut Alf Ramsey ini gagal bersaing dengan Wales dan Polandia di babak penyisihan Grup 5.
Berselang 20 tahun kemudian, Negeri Sepak Bola itu kembali harus menelan pil pahit lantaran kembali gagal mentas di Piala Dunia Amerika Serikat 1994. Di babak kualifiaksi, Inggris di bawah asuhan Graham Taylor hanya finis di posisi ketiga setelah gagal bersaing dengan Norwegia dan Belanda di Grup 2.
ADVERTISEMENT
Belanda 1982, 2002, dan 2018
Meski belum pernah merasakan meraih trofi Piala Dunia satu kalipun. Prestasi Timnas Belanda di perhelatan empat tahunan ini tidak bisa dibilang biasa-biasa saja. Tiga kali menjadi runner-up tentu jadi cermin bagaimana Belanda mampu menjadi salah satu negara sepak bola yang kuat.
Salah satu prestasi terbaik mereka di Piala Dunia adalah menjadi runner-up dua kalil berturut-turut pada 1974 dan 1978. Namun, empat tahun berselang dengan pemain-pemain macam Ruud Gullit, Frank Rijkaard, dan Marco van Basten, Belanda yang diharapkan bisa meraih trofi Piala Dunia pertamanya justru gagal total karena tak bisa lolos dari babak kualifikasi.
20 tahun kemudian, Belanda yang juga punya materi pemain mentereng macam Ruud van Nistelrooy, Roy Makaay, Patrick Kluivert, dan nama-nama besar lainnya kembali gagal lolos ke Piala Dunia 2002 di Korea Seletan dan Jepang.
ADVERTISEMENT
Dan teranyar, ya, Piala Dunia 2018 ini. Belanda gagal bersaing dengan Swedia dan Prancis di Grup A.
Prancis 1994
Prancis merasakan bagaimana sepak bolanya terpuruk dalam kurun waktu 1990-1994. Pada kualifikasi Piala Dunia 1990 di Italia, Prancis gagal bersaing dari Yugoslavia dan Skotlandia di Grup 5. Ya, saat itu bisa disebut wajar saja, jika Prancis gagal karena memang sedang dalam masa transisi.
Namun kemudian, empat tahun berselang, saat skuat mereka diisi oleh nama tenar seperti Eric Cantona, Laurent Blanc, dan Jean-Pierre Papin. Nyatanya kembali gagal mendapatkan tket ke Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat. Les Blues kembali hanya bisa menempati posisi ketiga pada babak penyisihan Grup 6.
Mesir 2010
Mesir menjelma jadi kekuatan yang mendominasi di dataran Afrika pada medio 2000an. Dominasi mereka tercermin dari raihan tiga trofi Piala Afrika dalam kurun waktu 2006-2010.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, keberhasilan mereka di Piala Afrika itu tidak menular ketika mereka pentas di ajang Piala Dunia. Usai menjadi juara Piala Afrika di 2006 dan 2010. Mereka tidak bisa mentas pada Piala Dunia 2006 di Jerman dan Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.
Namun, penantian Mesir yang telah berlangsung 27 tahun lamanya, akhirnya terwujud juga ketika mereka memastikan diri lolos ke Piala Dunia 2018 nanti.
***
Kami tahu daftar ini tidak cukup untuk mengobati kekecewaan lantaran tidak bisa melihat Italia (dan Gianluigi Buffon) di Piala Dunia tahun depan. Namun, sejak dahulu beginilah sepak bola, deritanya... Ah, sudahlah.