Pebalap Formula 1 Hanya Butuh 20 Putaran untuk Beradaptasi dengan Halo

21 Februari 2018 18:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mobil anyar Renault dilengkapi Halo. (Foto: Twitter: Renault Sport F1)
zoom-in-whitePerbesar
Mobil anyar Renault dilengkapi Halo. (Foto: Twitter: Renault Sport F1)
ADVERTISEMENT
Meski menuai pro-kontra, Federation Internationale de l'Automobile (FIA) selaku badan yang membawahi ajang balap Formula 1 (F1), bergeming untuk tetap menerapkan penggunaan Halo di tiap mobil pebalap pada musim 2018.
ADVERTISEMENT
Halo sendiri merupakan perangkat tambahan yang diperuntukkan melindungi kepala pebalap dari benturan dengan benda-benda yang melayang. Risetnya pun tak main-main karena sudah diproses sejak lama.
Kendati demikian, beberapa pebalap seperti Max Verstappen dan Nico Hulkenberg tidak setuju dengan penggunaan Halo. Alasannya beragam, mulai dari merusak estetika mobil balap F1 hingga merugikan pebalap bertubuh tinggi.
Namun, tidak semua pebalap mempermasalahkan penggunaan perangkat pelindung ini. Teranyar, pebalap Renault asal Spanyol, Carlos Sainz, menyebut keberadaan Halo tidak akan menggangu pandangan matanya. Bahkan menurutnya, para pebalap F1 hanya butuh 20 putaran untuk bisa beradaptasi dengan Halo.
"Saya rasa Halo akan menjadi perangkat yang efektif. Sebagai pebalap, kami hanya butuh 20 putaran dalam sesi latihan untuk beradaptasi dengan perangkat ini," kata Sainz dilansir Crash.
ADVERTISEMENT
"Menurut saya, secara pandangan mata, Halo bukan hal yang buruk untuk diintegrasikan sebagai bagian mobil. Kita semua akan menggunakannya dan dengan cepat akan merasa hal itu sebagai sesuatu yang normal," tambah pebalap yang dipinjam dari Red Bull Racing ini.
Keyakinan Sainz sendiri berangkat dari pengalamannya membalap dengan mobil yang sudah dilengkapi Halo. Ia yakin, mobil anyar Renault RS18 yang baru diluncurkan pada, Selasa (20/2/2018) kemarin, bakal memudahkannya untuk beradaptasi. Namun, Sainz sendiri belum bisa memastikan dampak apa yang akan dimunculkan Halo pada sisi aerodinamika mobil terbarunya.
"Para mekanik akan melihat bagaimana Halo memengaruhi aerodinamika. Saya telah melihat pengetesan anginnya, tapi sekarang kita perlu mengujinya di lintasan dan melihat bagaimana alat itu bekerja," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Di lain sisi, Kepala Teknisi Tim Williams, Paddy Lowe, juga sependapat dengan Sainz yang menyebut para pebalap F1 hanya membutuhkan dua balapan untuk beradaptasi dengan Halo.
"Ini adalah proyek yang bagus. Saya sangat mendukung pengembangan (perangkat pelindung) di area yang merupakan bagian paling riskan bagi para pebalap F1 (kokpit). Saya rasa setelah dua balapan berlangsung, tidak akan ada lagi yang mempermasalahkan Halo," ungkap Lowe.