Saran untuk KPK dan Jokowi dalam Merawat Kuda Gratifikasi

31 Agustus 2017 14:59 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kuda untuk Jokowi dari NTT. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Kuda untuk Jokowi dari NTT. (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo baru saja melaporkan hadiah dua ekor kuda berjenis Sandelwood berusia 7 tahun yang didapatkannya dari masyarakat NTT ke KPK. Kuda ini diperoleh Jokowi ketika melakukan kunjungan kerja ke NTT.
ADVERTISEMENT
Saat ini kedua kuda itu masih berada di Istana Bogor. Giri Suprapdiono selaku Direktur Gratifikasi KPK mengatakan cukup kesulitan saat menerima kuda tersebut dari Jokowi. Karena selama ini KPK menerima barang gratifikasi berupa benda mati.
Nah, untuk membantu KPK dalam merawat kuda tersebut. Berikut kami jabarkan tips merawat kuda dari Irvan Beka,pengurus klub berkuda "D Riders" di Cinere.
1. Lahan
Kuda dilahirkan dengan naluri berlari, dengan naluri itu tentu kuda membutuhkan tempat yang cukup luas. Oleh karena itu, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah tempat menyimpan kuda.
"Kuda perlu tempat yang luas untuk berlari-lari, karena dia dilahirkan untuk berlari. Kalau terus berada di kandang yang sempit sama saja dengan dikurung," kata Irvan saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Kamis (31/8).
Kuda yang diserahkan Jokowi ke KPK. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Kuda yang diserahkan Jokowi ke KPK. (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Jika tidak ada lahan yang cukup luas, solusi lainnya bisa disediakan paddock, yakni lahan yang biasanya digunakan untuk melatih kuda atau berlatih menunggang kuda. Hal ini sangat diperlukan karena jika kuda hanya dibiarkan berada di kandang, tentu akan mempengaruhi tingkat stresnya. Ini sangat berkaitan dengan kesehatan kuda, semakin tinggi tingkat stresnya, semakin tinggi risiko terserang penyakit.
2. Pakan
Di samping faktor perawatan dan tempat menyimpan kuda yang tidak boleh disepelekan, pakan menjadi variabel kunci keberhasilan merawat kuda. Pakan menjamin kelangsungan hidup dan pertumbuhan kuda.
Terkait pakan kuda, ada hal penting yang perlu diperhatikan. Jangan hanya memberi pakan berbentuk konsentrat dari pabrikan seperti pelet, kuda juga harus mendapatkan pakan hijau berupa rumput atau tambahan lain.
ADVERTISEMENT
"Kuda juga harus diberi makan rumput, karena dengan rumput akan mendinginkan perut kuda yang panas karena mengkonsumsi pakan konsentrat dan pabrikan seperti pelet, jadi kalau diberi makan rumput setiap hari itu harus," ungkap Irvan.
Kuda-kuda di Pulau Sumba. (Foto: Wikipedia)
zoom-in-whitePerbesar
Kuda-kuda di Pulau Sumba. (Foto: Wikipedia)
Irvan mengungkapkan, tidak ada perlakuan berbeda untuk setiap jenis kuda. Hal paling penting diperhatikan adalah tempat dan makanan yang diberikan. Irvan pun menyarankan, jika KPK atau Presiden Jokowi nantinya yang akan merawat kuda ini merasa kerepotan, ada baiknya menitipkan kuda ini di stable (kandang kuda) atau kuda ini bisa di rawat di Istana Bogor karena menurut Irvan di sana memiliki lahan yang cukup luas.
"Saran saya untuk presiden, sediakan tempat yang layak untuk kudanya. Makanan yang bagus dan juga perawat yangg berpengalaman. Kalau enggak mau ribet, titipkan saja di stable yang udah ada. Bisa juga dirawat di Istana Bogor seperti mantan presiden Amerika, John F Kennedy, yang juga punya kuda di White House. Istana Bogor kan cukup luas. Dengan syarat ada perawat yang bagus," tutup Irvan.
ADVERTISEMENT