Sudah jadi rahasia umum bahwa tuan rumah pesta olahraga kawasan Asia Tenggara, SEA Games, memiliki “keuntungan” tertentu. Asal memenuhi regulasi dan tidak melanggar aturan, tuan rumah umum saja mengintimidasi atlet negara lain dengan cara hormat. Teror dari suporter, misalnya.
Yang menyedihkan adalah jika power tuan rumah digunakan dengan cara yang menjijikkan. Olahraga yang mestinya menjunjung tinggi sportivitas jadi kehilangan maknanya. Kabar seperti ini terjadi selama pagelaran SEA Games 2023 di Kamboja.
Tuan rumah menjadi sorotan karena banyak sekali laporan kecurangan, joki atlet, sampai venue yang tidak memenuhi standar. Frasa “menghalalkan segala cara untuk menang” diartikan secara harfiah.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814