sepak bola anak

Setahun Tragedi Kanjuruhan: Ternyata Ada Sepak Bola Seharga Nyawa

Gusti Aditya
Domisili Yogyakarta. Dapat disapa di akun Instagram @gustiaditiaa
2 Oktober 2023 13:59 WIB
·
waktu baca 6 menit
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Setahun Tragedi Kanjuruhan, masih ada saja jargon yang mengatakan “tak ada sepak bola seharga nyawa”. Jargon yang awalnya keren, namun makin lama makin menggelikan karena fakta di lapangan memaparkan hal yang sebaliknya: ternyata ada sepak bola seharga nyawa.
Ya, faktanya ada kok sepak bola yang seharga nyawa. Bahkan bukan hanya satu nyawa, melainkan 135 nyawa manusia, ratusan orang luka-luka dan sesak napas, puluhan ibu kehilangan anak, puluhan bapak membenci sepak bola dan menangis penuh sesal, ribuan orang trauma, para penganggur karena kompetisi liga papan bawah dihentikan.
Kejadian ini berpilin penuh tanda tanya. Mulai dari tim yang tak punya empati kepada para pendukungnya, operator liga yang busuk tata kelolanya, federasi yang minta ampun bangsatnya, menteri pemuda dan olahraga yang pikirannya tidak lagi muda, pemegang hak siar yang keranjingan duit, aparat yang buas, dan tentu saja negara yang seakan lepas tangan.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
check
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
check
Bebas iklan mengganggu
check
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
check
Gratis akses ke event spesial kumparan
check
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten