Meneladani N’golo Kante, 'Si Rendah Hati' Sesungguhnya

Konten dari Pengguna
18 November 2018 15:20 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aditya Nugroho tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kante dalam sesi latihan Prancis. (Foto: GABRIEL BOUYS / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Kante dalam sesi latihan Prancis. (Foto: GABRIEL BOUYS / AFP)
ADVERTISEMENT
Suatu ketika Giorgio Chinaglia, mantan pesepak bola Italia, pernah ditanya apakah benar ia bermain satu tim dengan legenda sepak bola Brasil, Pele, di liga sepak bola Amerika Serikat. Chinaglia meresponnya dengan sedikit pongah.
ADVERTISEMENT
“Bukan saya yang bermain dengan Pele, tetapi Pele yang bermain dengan saya,” ujarnya. Pria yang telah meninggal dunia pada 2012 akibat serangan jantung ini kemudian menambahkan. “Jika Anda tidak memiliki ego, Anda tidak akan berlari lebih jauh (di level tertinggi sepak bola).”
Chinaglia boleh jadi benar. Dunia sepak bola level tertinggi adalah panggung bagi para alpha male, alias pribadi-pribadi yang menonjol dalam lingkungannya, setidaknya itulah yang terlihat di mata orang awam seperti kita ini.
Ini dapat ditunjukkan melalui perilaku self centered, meninggikan diri dan cenderung merendahkan orang lain. Akan tetapi belakangan ini, muncul sosok-sosok bintang sepak bola yang justru menampilkan perilaku yang berbeda. Anda dapat melihat kepada dua sosok rendah hati ini, yaitu Mohamed Salah dan N’golo Kante.
ADVERTISEMENT
Sebagai pesepak bola top, Salah kerap memperlihatkan perilaku simpatik baik di lapangan maupun luar lapangan. Tidak hanya ramah kepada penggemar, Salah pernah memberi uang dan mencarikan pekerjaan bagi sekelompok orang yang merampok rumahnya di Mesir.
Saking besarnya pengaruh pemain Liverpool ini, ia sampai diberi cap tidak resmi sebagai penyampai pesan perdamaian bagi umat Muslim, sekaligus jawaban atas sikap Islamophobia yang sudah menjalar akut di Eropa.
Mohamed Salah membawa bola. (Foto: Reuters / Lee Smith)
zoom-in-whitePerbesar
Mohamed Salah membawa bola. (Foto: Reuters / Lee Smith)
Akan tetapi, Salah bukanlah satu-satunya sosok 'Si Rendah Hati' itu. Ada pula pesepak bola top yang juga menunjukkan kerendahan hati yang begitu nyata, yaitu N’golo Kante. Tanpa bermaksud membandingkan, tetapi dalam beberapa hal, apa yang ditunjukkan pesepak bola asal Prancis yang bermain di Chelsea ini jelas tidak kalah mengagumkan.
ADVERTISEMENT
Di luar lapangan, Kante tidak hanya selalu tersenyum ramah, tetapi ia tahu betul cara menyenangkan orang lain. Ceritanya, ketika ia mengunjungi sebuah masjid lokal karena melewatkan pemberangkatan kereta ke Paris, ia bertemu sekelompok penggemarnya.
Kante tidak sekadar meluangkan waktu untuk mengobrol dengan mereka, tetapi ia juga sempat datang ke rumah salah satunya, di mana ia dijamu makan malam sederhana lalu menghabiskan waktu untuk bermain konsol PlayStation.
Sikap ini seperti meruntuhkan sekat segregasi antara seorang bintang besar pemenang Piala Dunia dengan orang biasa. Anda tentu tidak bisa menyikapi dengan sinis, apalagi berpikir bahwa semua ini hanya sekadar rekayasa, pencitraan, atau fabrikasi belaka.
Ada satu hal yang lebih signifikan lagi, yaitu terkait kontrak Kante dengan Chelsea, selaku pihak yang mempekerjakannya. Lagi-lagi Der Spiegel, harian olahraga Jerman yang mengeluarkan hasil investigasi dari Football Leaks, sebuah Lembaga investigatif yang kerap mengungkap hal-hal yang tidak banyak diketahui publik di dunia sepak bola yang normalnya terlihat baik dari luar.
ADVERTISEMENT
Dalam pemberitaan ini, ‘hal tak biasa’ yang diberitakan Der Spiegel tidak mengungkap hal negatif seperti halnya kasus Cristiano Ronaldo atau persoalan ‘kongkalikong’ Manchester City dan Paris Saint Germain dengan UEFA. Kali ini, Football Leaks justru membocorkan hal yang amat baik tentang Kante.
Kante merayakan gol ke gawang Huddersfield. (Foto: Reuters/Carl Recine)
zoom-in-whitePerbesar
Kante merayakan gol ke gawang Huddersfield. (Foto: Reuters/Carl Recine)
Dikisahkan, pemain yang berposisi sebagai gelandang tengah ini menolak skema pembayaran gaji melalui rekening yang terdaftar di Jersey, sebuah pulau yang berada di antara negara Inggris dan Prancis, yang merupakan sebuah jurisdiksi surga pajak, atau tax haven.
Sekadar informasi, sebagai wilayah surga pajak, penghasilan yang Anda laporkan di wilayah ini akan dikenai potongan pajak penghasilan yang amat kecil atau bahkan tidak dipotong pajak sama sekali. Hal ini tentu akan membuat Anda mendapatkan hasil lebih banyak, karena lebih sedikitnya pajak penghasilan yang harus Anda bayarkan.
ADVERTISEMENT
Pemain kelahiran Paris ini menolak untuk mengalihkan pembayaran upah yang berhubungan dengan image rights atau penghasilan dari luar sepak bola yang berasal dari iklan atau kegiatan yang menggunakan nama Kante sebagai materi promosi ke sebuah perusahaan yang terdaftar di bawah hukum wilayah tersebut.
Alih-alih menikmati gaji bersih dengan jumlah lebih besar melalui skema itu, mantan pemain Leicester City ini memilih untuk menandatangani 'kontrak biasa' alias tidak ada skema pengaliran uang ke tax haven.
Dengan demikian, Kante merelakan penghasilannya dipotong pajak penghasilan sesuai hukum yang berlaku di negara Inggris, tempat Chelsea terdaftar sebagai Wajib Pajak. Jelas tarif pajak penghasilan di Inggris amat tinggi, yang menurut situs pemerintah Inggris www.gov.uk, besar maksimalnya bisa mencapai 45%.
ADVERTISEMENT
Ada pepatah yang kurang lebih mengatakan bahwa jika Anda ingin melihat kualitas manusia yang sebenarnya, cobalah mengujinya dengan uang. Sebagai contoh, cobalah minta tolong kawan Anda untuk menitipkan sejumlah uang untuk diberikan kepada kawan yang lain, apakah jumlahnya tetap sama atau malah berkurang.
Atau cobalah untuk meminjaminya sejumlah uang, apakah ia akan membayarnya atau malah ia akan marah ketika diingatkan. Atau contoh lain, cobalah untuk memberi bantuan profesional yang menyita waktu dan tenaga ketika seseorang meminta Anda melakukannya, lalu lihatlah apakah ia memberikan kompensasi yang layak atau tidak.
Jika ujian ini diberikan kepada Kante, sikap yang ditunjukkannya ini ibarat telah meluluskannya secara otomatis.
ADVERTISEMENT
Secara alamiah, manusia memang memiliki karakter kikir dan tamak. Hanya ingin menerima hak, tetapi enggan menunaikan kewajiban. Dalam hal ini, penghasilan yang Anda terima merupakan hak Anda atas jerih payah yang telah Anda lakukan dan Anda tentu memiliki rasa enggan jika negara mengambil sebagian dari jerih payah Anda itu.
Ada unsur keraguan, apakah uang pajak tersebut akan digunakan secara transparan dan akuntabel oleh negara demi kemakmuran rakyatnya, meskipun hal ini adalah persoalan lain. Tetapi boleh jadi karena motif inilah, tidak sedikit pihak yang menerapkan berbagai skema untuk mengurangi atau bahkan menghindari pajak.
Dunia gemerlap sepak bola yang sekarang ini semakin masif menghasilkan perputaran uang jelas tidak luput dari skema-skema seperti ini.
ADVERTISEMENT
Di tengah cukup banyaknya pesepak bola yang tersandung kasus pajak, sikap Kante yang menolak untuk menghindari pajak merupakan hal langka dan semestinya ini menjadi teladan bagi pesepak bola lain, terutama yang berstatus bintang dengan penghasilan luar biasa besar. Dunia sepak bola tentu akan lebih baik untuk diteladani jika makin banyak muncul sosok seperti ini.