2017, Gojek Fokus Garap GoPay dan GoPoints

8 Februari 2017 16:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pasukan pengemudi ojek online GO-JEK. (Foto: www.instagram.com/gojekindonesia/)
Di tengah persaingan super ketat dalam bisnis aplikasi transportasi online, Gojek memilih untuk fokus menggarap fitur pembayaran mobile GoPay dan program loyalitas pelanggan GoPoints untuk menjaga pengguna tetap memakai layanan mereka.
ADVERTISEMENT
GoPoints diposisikan sebagai satu kesatuan dengan sistem pembayaran GoPay. Ini membuat semua pengguna yang memakai GoPay secara otomatis masuk dalam program GoPoints tanpa perlu lakukan pendaftaran.
Head of GoPoints di Gojek, Michael Ferdinand, menyatakan ada banyak hal yang digarap perusahaan untuk membuat pengalaman pengguna dalam GoPoints semakin kaya. Ini berarti Gojek semakin serius membuat pengguna untuk bergantung dengan GoPay.
"Kami tidak akan berhenti di sini, yang pasti, tahun ini kami fokus pada GoPoints dan GoPay. Apakah kita akan menambah permainannya? (Selain swipe game) Kita lihat nanti. Karena kami lihat dahulu seperti apa tanggapan pengguna," ungkap Michael saat acara media gathering fitur GoPoints di Jakarta, Rabu (8/2).
GoPoints sejatinya memungkinkan pelanggan memperoleh poin dari permainan swipe game token yang didapat dari setiap transaksinya dengan GoPay. Layanan ini menawarkan banyak promosi dari berbagai sektor hiburan, e-commerce, kecantikan, hobi, liburan, sampai dengan kebutuhan sehari-hari. Gojek juga menjanjikan akan melakukan ekspansi kemitraan dengan berbagai pihak dan juga di luar Jakarta.
ADVERTISEMENT
GoPay sendiri diklaim oleh Michael telah digunakan oleh 50 persen pelanggan Gojek. Sayang, Michael tidak mengungkap total jumlah pengguna Gojek saat ini.
Menurut riset lembaga survei JakPat pada Desember 2016 lalu, persentase penggunaan GoPay di Indonesia telah mencapai 27,1 persen, berada diurutan keempat setelah Mandiri e-Money (43,8 persen), BCA Flazz (39,1 persen), dan Telkomsel T-Cash (29,1 persen).
Layanan uang elektronik ini mulai digemari oleh para penggunanya sejak Gojek memberi promo potongan harga 50 persen khusus pembayaran melalui GoPay. Layanan ojek motor GoRide masih menjadi yang paling banyak dipakai dalam pembayaran menggunakan GoPay.
Chief Marketing Officer GO-JEK Indonesia (Foto: Yofie Yordan/kumparan)
Ketika ditanya mengenai kemungkinan penggunaan GoPay dimanfaatkan untuk layanan di luar ekosistem Gojek, Piotr Jakubowski selaku Chief Marketing Officer GO-JEK Indonesia, mengatakan, "Kita akan selalu berinovasi, kita tidak tahu apa yang akan terjadi ke depannya, mari kita lihat."
ADVERTISEMENT
Rival kuat Gojek dalam layanan transportasi online, Grab, sejauh ini juga mulai menggenjot penggunaan fitur pembayaran onine GrabPay yang bisa diisi ulang saldonya dengan ATM, internet banking, sampai isi ulang lewat minimarket.
Grab sendiri di tahun 2017 ini akan mulai melakukan investasi sebesar 700 juta dollar AS di Indonesia selama empat tahun ke depan. Uang sebesar itu dipakai Grab untuk membangun pusat penelitian dan pengembangan teknologi, serta mendukung ekosistem bisnis digital di Indonesia.