21 Agustus, Gerhana Matahari Sambangi Amerika Serikat

24 Juni 2017 17:51 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gerhana matahari total (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Gerhana matahari total (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
9 Maret 2016, masyarakat Indonesia mendapatkan kesempatan untuk menyaksikan fenomena alam yang sangat jarang terjadi, Gerhana Matahari. Selain Indonesia, sebagian besar negara di Asia Tenggara dan Australia bisa melihat fenomena tersebut selama lebih dari 4 menit. Di tahun 2017 ini, Gerhana Matahari bakal menyambangi benua Amerika Utara pada tanggal 21 Agustus. NASA mengumumkan penduduk yang tinggal di daerah sepanjang 112 kilometer dari Oregon hingga South Carolina memiliki kesempatan melihat Gerhana Matahari Total. Sementara untuk benua lainnya, termasuk di 50 negara bagian AS, Amerika Selatan, Afrika, Eropa, dan Asia, bisa menyaksikan Gerhana Matahari Sebagian. Selama terjadinya Gerhana Matahari, bulan akan menghalangi Matahari sehingga menunjukkan lingkaran sinar yang mengelilingi Matahari, disebut korona.
ADVERTISEMENT
Menurut NASA, korona adalah salah satu bagian paling menarik dari Matahari, karena menjadi kunci untuk memahami asal muasal antariksa, bagaimana terbentuknya luar angkasa di sekitar Bumi, dan misteri-misteri seperti mengapa atmosfer Matahari jauh lebih panas ketimbang permukaannya. Fenomena langka ini akan menjadi yang pertama di AS dalam hampir 100 tahun. NASA akan mengumpulkan data dari Gerhana Matahari ini, termasuk mempelajari korona Matahari, menguji instrumen baru untuk menjelajahi korona, dan melacak bagaimana atmosfer Bumi, tumbuhan, dan hewan menanggapi hilangnya cahaya dan panas dari Matahari secara tiba-tiba. Pengamatan akan dilakukan NASA dari darat, pesawat terbang, balon riset, dan luar angkasa.