Baidu Maps Bakal Usik Google Maps di Indonesia
ADVERTISEMENT
Baidu begitu digdaya di negara asalnya, China. Di sana mereka menguasai sejumlah layanan untuk publik seperti mesin pencari konten Internet, jaringan iklan online, sampai dengan peta digital Baidu Maps. Tetapi sejauh ini kesuksesan Baidu belum bisa mencapai kata sukses di negara lain, karena semua layanan tersebut masih dikuasai oleh Google, Facebook, dan sejumlah pemain besar lain.
Sejak beberapa tahun lalu belakangan, Baidu sepertinya tak mau lagi disebut cuma jago kandang. Perusahaan asal Beijing itu mulai memperluas pasar mereka ke sejumlah negara, termasuk Indonesia, yang kantornya sudah dibuka di Jakarta sejak tahun 2014.
Kejutan baru siap dibawa Baidu di Indonesia pada tahun 2017 ini, di mana mereka akan merilis aplikasi peta digital Baidu Maps yang untuk pertama kalinya diekspansi ke pasar di luar China. Kehadirannya melengkapi sejumlah produk Baidu yang telah hadir sebelumnya di sini seperti Baidu Search Engine, Display Ads, Baidu Travel, dan Online Travel Platform (OTP) Qunar.
Baca juga: Google Maps Bisa Lacak Lokasi dan Perjalanan Teman Secara Real-time
Menurut rencana, acara peluncuran Baidu Maps tersebut bakal digelar pada Kamis, 4 Mei 2017, di kantor Kementerian Pariwisata, yang turut dihadiri oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Baidu Maps sendiri menguasai pasar peta digital di China dengan jumlah pengguna sangat besar. Kehadirannya di Indonesia nampaknya bakal mengincar wisatawan asal China yang berkunjung ke sini. Kunjungan wisatawan dari Negeri Tirai Bambu ke Indonesia telah tumbuh sebesar 27,3 persen di tahun 2016, sementara di Bali pertumbuhannya mencapai 43,4 persen, dan itu akan terus digenjot.
Baca juga: Seorang Ibu Jatuh dari Motor Terekam Kamera Google Street View
Indonesia sendiri punya target negeri ini bisa dikunjungi 2 juta wisatawan dari China di tahun 2017 dan 10 juta wisatawan China pada tahun 2019.
Pemaparan lebih rinci soal teknologi dan alasan Baidu Maps dibawa ke Indonesia, bakal dijelaskan lebih rinci oleh perusahaan itu dalam jumpa pers yang diadakan pada 4 Mei nanti. Mari nantikan bersama kehadirannya, apakah sungguh bisa mengusik Google Maps dan Waze yang selama ini menguasai layanan aplikasi peta?
ADVERTISEMENT
