news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Dikritik Sering Main Twitter, Trump: Ini Gaya Kepresidenan Modern!

3 Juli 2017 13:58 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Donald Trump. (Foto: Reuters/Kevin Lamarque)
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump. (Foto: Reuters/Kevin Lamarque)
ADVERTISEMENT
Bagi kalian yang mengikuti akun Twitter Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mungkin akan merasa heran melihat berbagai kicauan yang ia keluarkan. Tentu heran, melihat kicauan itu banyak digunakan untuk mengecam suatu pihak atau media massa. Para pengikutnya di Twitter juga mungkin tidak lupa dengan insiden kicauan typo alias salah ketik 'Covfefe' dari Trump yang kemudian menjadi perbincangan hangat netizen di dunia maya. Meski terus dikritik gara-gara kegiatan main Twitter-nya, Trump tampak tidak berubah dan semakin menjadi. Ia baru saja mengunggah video dirinya sedang 'membanting' orang yang disunting dengan logo kantor berita CNN di kepalanya. Dalam video tersebut, disebutkan CNN adalah media berita palsu.
ADVERTISEMENT
Unggahannya itu kemudian menimbulkan kecaman, yang menganggap Trump mendukung sikap kekerasan, terutama pada awak media. Belakangan ini, Trump semakin santer mengecam media-media sebagai penyebar berita palsu di Twitter. Tapi, Trump tampak kukuh pada pendiriannya, menurutnya, kegiatan berkicau di Twitter-nya ini adalah sebuah gaya kepresidenan modern. Kicauan ini datang setelah ia mendapat kritik terkait tweet-nya yang mengolok-olok pembawa acara televisi "Morning Joe" di AS.
Melihat klaim Trump tersebut, keramaian soal dia di Twitter kembali 'meledak' dan seperti yang sudah-sudah, kecaman terus mengalir kepada sang presiden dari Partai Republik. Jika melihat pemimpin-pemimpin dunia lain dalam memanfaatkan media sosial, aksi Trump ini memang terlihat sangat berbeda. Tapi, alangkah baiknya jika kegiatan main Twitter sang presiden lebih ditujukan untuk kalimat-kalimat positif ketimbang menyerang orang-orang yang ia anggap musuh.
ADVERTISEMENT