Elon Musk Mau Bangun Pesawat SpaceX Lintas Planet

29 September 2017 16:44 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO SpaceX dan Tesla, Elon Musk. (Foto: Aaron P. Bernstein/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
CEO SpaceX dan Tesla, Elon Musk. (Foto: Aaron P. Bernstein/Reuters)
ADVERTISEMENT
Hari ini, dalam Kongres Anstronautika Internasional di AS, dia sangat berharap bisa membangun armada pesawat ruang angkasa yang merupakan gabungan dari teknologi yan dimiliki SpaceX, yaitu gabungan dari Falcon 9, Falcon Heavy, dan pesawat ruang angkasa Dragon.
ADVERTISEMENT
Musk berkata SpaceX akan memfokuskan semua sumber dayanya untuk mengembangkan kendaraan super yang diberi nama Interplanetary Transport Systems (ITS). Armada ini juga diberi diberi kode nama BFR.
Semua pendapatan yang didapatkan SpaceX dari layanan peluncuran satelit atau perjalanan ke stasiun luar angkasa internasional (International Space Station/ISS), akan dialokasikan untuk membangun roket ini.
"Semua sumber daya kami akan dipakai untuk membangun BFR," kata Musk. "Dan kami yakin bisa melakukan ini dengan pendapatan yang kami terima dari peluncuran satelit dan servis stasiun luar angkasa."
Armada besar BFR disebut Musk bakal menggunakan 31 mesin utama.
Konsep pesawat antarplanet ITS/BFR dari SpaceX (Foto: SpaceX)
zoom-in-whitePerbesar
Konsep pesawat antarplanet ITS/BFR dari SpaceX (Foto: SpaceX)
Selain untuk pergi ke Mars, Musk berkata armada BFR juga kelak dapat dimanfaatkan untuk meluncurkan satelit ke orbit, membawa kargo ke ISS, dan bahkan untuk misi lunar yang ditargetkan mendirikan pangkalan di Bulan.
ADVERTISEMENT
Armada SpaceX Falcon 9 telah dirancang untuk melaksanakan tugas masa depan itu, namun Musk mengatakan pada akhirnya perusahaan akan berpindah total memakai ITS atau BFR untuk menjalankan semua misi antariksa.
Walau demikian, SpaceX akan tetap menjaga Falcon 9 dan Falcon Heavy untuk para mitra yang ingin meluncurkan kargo atau satelit.
Bicara soal dana, Musk justru berkata peluncuran kargo dengan ITS akan memakan biaya yang lebih murah, karena roket dan pesawat luar angkasanya akan menjadi sistem yang dapat digunakan kembali sepenuhnya. Ini berbeda dengan Falcon 9 yang hanya 70 sampai 80 persen bagian tubuhnya bisa digunakan kembali.
Musk percaya misi untuk mulai terbang ke Planet Merah akan terlaksana pada 2024. Di Tahun ini, dia berkata dua kargo pertama dari armada ITS akan diluncurkan ke Mars pada 2022, yang berarti SpaceX harus mengejar waktu lima tahun untuk merealisasikannya. Ini ambisi yang lebih jauh dari Bulan. Ini antarplanet. Ini ke Mars. Yang tentu saja, ini akan membuat membutuhkan banyak dana.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari ambisi memakai dana perusahaan, besar kemungkinan perusahaan ini akan mendapatkan dukungan dana dari pemerintah Amerika Serikat yang bisa menjadi sumber uang untuk pengembangan produk. Wakil Presiden AS Mike Pence, telah memberi isyarat untuk mengarahkan NASA agar kembali jalankan misi ke Bulan.
Selain itu, misi ke Bulan atau ke jarak yang lebih jauh lagi, tidak mungkin hanya dilakukan oleh AS. Banyak badan antariksa nasional yang akan mendukung, seperti Rusia, China, European Space Agency (ESA), yang semuanya punya ambisi jelajah antarplanet.
Tentu saja ini semua bukan pekerjaan mudah. SpaceX sempat menjanjikan untuk mengirim astronaut ke ISS pada awal tahun ini, tetapi target itu direvisi pada awal 2018 atau 2019. Kemudian, SpaceX juga pernah berkata roket pengangkut beban berat Falcon Heavy dijanjikan terbang 2013, tetapi ia belum juga terbang saat ini. Perkembangannya jauh lebih sulit dari perkiraan semula, kata Musk.
ADVERTISEMENT