Go-Jek dan Uber Janji Akan Bantu Pasang AC di Angkot

1 Juli 2017 17:44 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bus dan angkot beroperasi di Kampung Melayu (Foto: Diah Harni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bus dan angkot beroperasi di Kampung Melayu (Foto: Diah Harni/kumparan)
ADVERTISEMENT
Perusahaan penyedia jaringan transportasi online Go-Jek dan Uber, menjalin kerja sama dengan Kementerian Perhubungan untuk menyediakan pendingin udara alias air conditioner (AC) di 40 angkutan umum kota (angkot) di Jakarta, Bogor, Bekasi, dan Tangerang. Kemenhub menyatakan dukungan dari Go-Jek dan Uber ini mendorong upaya pemerintah mengajak para pengelola transportasi umum agar semakin mengutamakan keamanan, kenyamanan, dan keselamatan penumpang. Ini juga sejalan dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 29 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Minimal Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Dalam Trayek, yang salah satunya menargetkan di tahun 2018, seluruh angkutan umum sudah di fasilitasi dengan pendingin udara. Hal itu dilakukan guna memberikan solusi kenyamanan bagi pengguna kendaraan umum. "Kami mengapresiasi Go-Car dan Uber yang telah ikut membantu mensukseskan program Kementerian Perhubungan, dalam upaya meningkatkan layanan transportasi umum," ujar Menhub Budi Karya Sumadi di Silang Monas Barat, Sabtu (1/7).
ADVERTISEMENT
Temperatur untuk pendingin mobil itu sendiri, ditargetkan berada di antara 20 sampai 25 derajat celcius. Namun, tidak diketahui secara pasti angkot trayek apa saja yang akan didukung Uber dan Go-Jek dalam penyediaan AC. Besar kemungkinan, kedua perusahaan ini akan memilih angkot secara acak untuk dipasangkan unit AC.
Fasilitas AC bagi angkutan umum daerah (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Fasilitas AC bagi angkutan umum daerah (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
Kemenhub sendiri punya rencana jangka panjang untuk menjadikan angkutan umum sebagai pilihan utama warga dalam sarana transportasi. Oleh karena itu, Budi Karya memandang penting para penyedia angkutan umum untuk memperhatikan level layanan dan keselamatan. Dari sisi keselamatan, Budi Karya meminta agar para penyedia transportasi umum untuk melakukan pengecekan rutin armadanya seperti kelayakan, rem, klakson, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Ketika ditanya mengenai akankah ada perubahan tarif seiring dengan penambahan fasilitas pendingin mobil di angkot, Budi mengatakan tarif adalah hal yang tentatif. Hal tersebut bergantung pada kebijakan pengada transportasi itu sendiri. Vice President Operasional Go-Jek, Arno Tse, mengharapkan agar jalannya program ini dapat memberikan iklim yang baik dalam pengadaan sarana transportasi umum. Tidak hanya iklim persaingan, namun iklim dalam menghadirkan transportasi umum yang aman dan nyaman bagi pengguna. "Kami berharap program ini bisa membawa dampak positif bagi angkot dan para pengguna jasanya, kami selalu menyambut baik inisiatif apapun yang bertujuan meningkatkan layanan kepada masyarakat," kata Arno Tse.