Google Hapus Game Android yang Mengandung Malware Iklan Porno

13 Januari 2018 20:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Patung Android di kantor Google Indonesia. (Foto: Jofie Yordan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Patung Android di kantor Google Indonesia. (Foto: Jofie Yordan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Google bergerak cepat mengatasi masalah malware baru yang beredar di game Android. Malware ini meresahkan publik karena mampu menampilkan iklan pop-up porno, merayu pengguna untuk menginstal anti-virus palsu, dan tentu saja berpotensi merugikan para pengguna.
ADVERTISEMENT
Malware tersebut dijuluki dengan nama "AdultSwine" dan ditemukan oleh para peneliti di perusahaan keamanan siber Check Point beberapa waktu lalu.
Menurut riset Check Point, AdultSwine menyusup atau disusupi ke dalam aplikasi dan bekerja menampilkan iklan pop-up yang memenuhi seluruh layar ponsel, lalu mencoba memberi ajakan agar pengguna mengunduh aplikasi antivirus palsu atau mendaftar layanan SMS premium.
Tak cuma itu. AdultSwine turut menampilkan iklan pop-up yang akan membawa pengguna ke sebuah situs web pornografi berbahaya yang tentu saja rentan dengan isu pencurian data.
Google selaku pemilik Android dan toko aplikasi Play Store, merespons riset ini dengan cara menghapus 60 aplikasi game yang mengandung malware AdultSwine. Perusahaan juga menonaktifkan akun pengembang yang terbukti menyusupi malware di game buatannya.
ADVERTISEMENT
"Kami telah menghapus aplikasi dari Play Store, menonaktifkan akun pengembang, dan akan terus menunjukkan peringatan yang kuat kepada siapa pun yang telah memasangnya," kata juru bicara Google, dikutip dari Reuters.
com-Main Game Mobile 2 (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Main Game Mobile 2 (Foto: Thinkstock)
Berdasarkan pengamatan Check Point, perusahaan ini menemukan malware AdultSwine di aplikasi Drawing Lessons Angry Birds, Temple Crash Jungle Bandicoot, Paw Puppy Run Subway Surf, Fidget Spinner Toy, Shin Hero Boy Adventure Game, dan lain-lain. Aplikasi-aplikasi itu telah diunduh sebanyak 3,5 juta sampai 7 juta, menurut perkiraan di Google Play Store.
Saat ini aplikasi yang ditujukan kepada anak-anak menjadi target baru para penjahat siber yang sebelumnya menargetkan rumah sakit, kalangan swasta, dan pemerintah.
"Unsur yang paling mengejutkan dari malware ini adalah kemampuannya untuk memunculkan iklan pornografi (dari database si hacker) tanpa peringatan dan selama aplikasi game bekerja," kata Check Point.
ADVERTISEMENT
Perusahaan keamanan siber ini memperingatkan malware serupa AdultSwine akan muncul atas tiruan yang dibuat hacker. Pengguna diperingatkan agar lebih waspada saat menginstal aplikasi, terutama aplikasi yang ditujukan kepada anak-anak.