Review Samsung Galaxy S8: Ponsel dari Masa Depan

7 Juli 2017 21:04 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Di saat makan malam bersama teman-teman, coba saja letakkan Galaxy S8 di atas meja. Ponsel pintar flagship Samsung ini akan menarik perhatian mata. Orang-orang yang mengenali pasti akan gerak cepat bertanya, "Apakah ini Galaxy S8?" Selanjutnya ponselmu akan menjadi pusat perhatian dan teman-teman akan banyak melontarkan pertanyaan kepadamu soal kemampuan Galaxy S8. Itu adalah pengalaman pribadi selama tiga pekan memakai Galaxy S8. Bentuk ponsel ini, desainnya yang cantik, serta layarnya yang selalu menyala (walau bisa dinonaktifkan), akan menggoda siapa saja yang melihat. +++ KELEBIHAN +++ Desain Keren Kelebihan yang sangat terlihat dari Galaxy S8 adalah desainnya. Ini ponsel yang benar-benar berbeda dari yang lain, dia membawa perubahan besar. Banyak orang sepakat berpendapat desain Galaxy S8 sangat keren. Begitu mereka memegang, eksklusivitas semakin terasa karena walaupun dibuat memanjang, tetapi Galaxy S8 tetap nyaman ketika berada dalam genggaman juga dalam kantung. Kerja keras vendor asal Korea Selatan tersebut patut diapresiasi semua pihak karena mereka tidak ikut jalur mainstream dan keluar dari zona nyaman.
Samsung Galaxy S8 tampak depan. (Foto: Jofie Yordan/kumparan)
Ponsel Samsung Galaxy S8 tampak samping. (Foto: Jofie Yordan/kumparan)
Tombol home di bawah layar yang selama ini jadi ciri khas Samsung, sudah ditinggalkan demi estetika yang jauh lebih cantik. Ikon dari tombol-tombol ini baru terlihat jika layar diaktifkan. Layar Masa Depan Layar 5,8 inci Galaxy S8 sekarang punya aspek rasio 18,5:9 yang bagian sampingnya dibuat melengkung serta nyaris tanpa bezel. Layarnya besar, tetapi bukan ponsel besar. Samsung membekali fitur Always On pada layar Galaxy S8. Fitur ini akan membuat layar terus menyala walau ponsel dalam keadaan terkunci. Pada tahap ini saja, Galaxy S8 bisa memberikan kesan elegan walau dia cuma menampilkan informasi waktu.
Tombol home di layar Samsung Galaxy S8. (Foto: Jofie Yordan/kumparan)
Kerennya layar Galaxy S8 yang disebut Infinity Display, akan terlihat jelas begitu ponsel diaktifkan dan dioperasikan. Cahaya-cahaya yang dikeluarkan begitu terang, tetapi tidak membuat mata sakit. Layar yang memenuhi 80 persen muka ponsel tersebut dapat mereproduksi warna sangat baik dan mata dipuaskan ketika melihat konten beresolusi tinggi. Performa Lalu kalau bicara kelebihan yang tidak terlihat pada ponsel ini, hal pertama yang patut kita bicarakan adalah performa. Namanya smartphone flagship, sudah pasti dia bisa melahap game kelas berat dan memutar video resolusi tinggi, bahkan 4K. Performanya juga didukung oleh kemampuan tahan debu dan tahan air sehingga bisa diajak berenang di air tawar kedalaman maksimal 1,5 meter selama 30 menit. Performa ini tidak lepas dari peran prosesor Exynoss 8895, prosesor grafis Mali-G71MP20, RAM 4 GB, dan sistem operasi Android 7.0. Fitur Keamanan Lengkap Dan sebagai smartphone flagship, Samsung menyertakan secara lengkap fitur keamanan. Fitur keamanan yang standar adalah passcode dan pattern, kemudian yang levelnya lebih tinggi tersedia sensor sidik jari, pemindai iris mata, dan pengenal wajah. Kamera Berkualitas Samsung dengan percaya diri belum ikut tren kamera ganda seperti ponsel premium lain. Walau masih memakai kamera tunggal, mereka berupaya membuktikan Galaxy S8 tetap bisa mengabadikan foto dan video terbaik.
Kamera belakang dari Samsung Galaxy S8. (Foto: Jofie Yordan/kumparan)
Satu lagi, jangan sepelekan ukuran sensor kamera yang cuma 12 megapixel di belakang dan 8 megapixel di depan. Para penyembah spesifikasi mungkin akan mengatakan resolusi kamera belakang dan depan itu standar, tetapi percayalah, spesifikasi tinggi di atas kertas bukan segalanya, karena kita juga harus melihat kualitas cip dan sensor yang disematkan pada sebuah komponen, juga aplikasi pendukungnya. Ada harga, ada rupa. Kumparan (kumparan.com) bisa mengatakan kamera Galaxy S8 adalah salah satu kamera ponsel terbaik saat ini. Dia bisa mengambil foto dengan cepat. Kalau kamu suka efek bokeh, ponsel ini dijamin bisa melayani. Ambil video 4K dan slowmotion juga bisa. Silakan saja lihat hasilnya di bawah ini.
ADVERTISEMENT
tjueuk07qwxd2jgtz9ktryzq0wetejop74shysqugzbomnhdfcy0tu6iatyywzbiiur80wpap6j3n6lrem62kdc6oj4hog4vy0rqsqtozcwykfzd7uf7hkqxje9p5n5zbrapqskb9l7o
--- KEKURANGAN --- Posisi Pemindai Sidik Jari Letak pemindai sidik jari adalah satu hal yang bikin ponsel ini terasa ganjil ketika ingin digunakan. Di tahap awal memakainya, telunjuk harus meraba-raba letak sensor jari itu. Kadang tersasar ke unit kamera, malah kadang mendarat di unit LED flash. Butuh adaptasi beberapa saat agar telunjuk tepat sasaran mendarat di unit sensor sidik jari. Masa Hidup Baterai Harus Ditingkatkan Satu catatan lain untuk Samsung pada Galaxy S8 adalah unit baterai. Berdasarkan pengalaman ketika keluar rumah sekitar jam 9 pagi dalam posisi baterai 100 persen terisi, dia baru akan meminta mengisi daya lagi di sekitar pukul 5 sore dalam pemakaian normal (mengakses email, membuka media sosial, dan bermain game). Kapasitas 3.000 mAh ini terasa kurang untuk sebuah smartphone flagship karena beberapa ponsel lain mengusung kapasitas lebih dari itu dan bisa bertahan lebih lama. Samsung sebenarnya bisa mengatasi masalah ini dengan memberikan pembaruan peranti lunak agar baterai lebih hemat, itu pun jika mereka menginginkannya.
Samsung Galaxy S8 tampak depan. (Foto: Jofie Yordan/kumparan)
Earphone Kami juga mencatat kekurangan terletak pada earphone merek AKG yang dibundel Samsung pada pembelian Galaxy S8. Ini memang earphone kelas premium, tetapi disayangkan earpad yang disematkan tidak dapat mendarat dengan baik di telinga, sehingga ini mempengaruhi kualitas suara yang masuk ke telinga. Karakter earphone AKG ini lebih mengutamakan unsur detail, namun jika ingin merasakan unsur bass yang lebih nendang, kamu harus menekan earpad lebih ke dalam. Bixby Belum Berfaedah Kedatangan Galaxy S8 jadi istimewa karena berbarengan dengan fitur kecerdasan buatan Bixby yang dijanjikan bisa membantu eksekusi perintah di ponsel. Tetapi sejauh ini, Bixby belum menunjukkan kehebatan sebagai asisten pribadi virtual. Kita masih bisa hidup tanpa Bixby. KESIMPULAN Galaxy S8 adalah gambaran upaya Samsung yang ingin keluar dari zona nyaman. Mereka meninggalkan tombol fisik home yang selama ini menjadi ciri khas. Mereka mengubah desain aspek rasio dari 16:9 menjadi 18,5:9. Samsung mendorong standar baru dalam industri ponsel pintar ke tingkat berikutnya. Ini adalah ponsel cantik yang dikemas dalam tubuh nan kompak Layarnya besar, tetapi Galaxy S8 bukan ponsel besar. Samsung juga tidak mengorbankan fitur. Ia masih tahan air dan debu, lalu memperhatikan hal-hal kecil, tapi detail, seperti ketersediaan slot MicroSD atau Dual SIM. Performa dan kameranya adalah yang terbaik saat ini. Cukup disayangkan performa baterai Galaxy S8 berada di level standar, padahal ia adalah ponsel flagship yang seharusnya punya daya hidup lebih tinggi. Posisi dari pemindai sidik jari juga akan lebih baik untuk direvisi pada Galaxy S generasi berikutnya, karena akan lebih mudah jika sensor jari ditempatkan di depan. Sementara Bixby, sejauh ini belum bisa diperhitungkan untuk bersaing dengan fitur asisten digital virtual lain. Dari semua kelebihan dan kelemahannya, secara umum Galaxy S8 merupakan ponsel terbaik yang bisa dibeli dari sekian banyak produk tahun ini. Kumparan mencatat banyak kelebihan ketimbang kekurangan dari Galaxy S8. Ia seperti ponsel dari masa depan.
ADVERTISEMENT
Samsung Galaxy S8 vs Galaxy S8 Plus. (Foto: Mateus Situmorang/kumparan)