Telkom: Satelit Telkom 1 Tidak Bisa Dioperasikan Kembali

30 Agustus 2017 14:39 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Telkom Indonesia (Foto: telkom.co.id)
zoom-in-whitePerbesar
Telkom Indonesia (Foto: telkom.co.id)
ADVERTISEMENT
Perusahaan telekomunikasi milik negara Telkom Indonesia akhirnya mulai membuka diri atas apa yang terjadi pada satelit Telkom 1 yang sudah berusia 18 tahun, dan pada akhir pekan lalu menyebabkan kekacauan pada layanan konsumen, karena komunikasinya yang tak berjalan sempurna sempat menghambat siaran televisi nasional dan membuat ribuan ATM offline. Hasil terkini dari investigasi yang dilakukan oleh Telkom dan Lockheed Martin Space Systems selaku perakit satelit, menyatakan bahwa satelit Telkom 1 tidak dapat dioperasikan kembali. Berdasarkan analisis yang mendalam, satelit tidak berfungsi normal, sehingga Lockheed Martin merekomendasikan untuk melakukan proses shut-down pada satelit Telkom 1. Hal ini dilakukan untuk menghindari interferensi dengan satelit lain. Direktur Utama Telkom Indonesia, Alex J. Sinaga, menjelaskan bahwa slot orbit 108 derajat Bujur Timur yang sebelumnya ditempati oleh Telkom 1, statusnya secara fisik sudah kosong saat ini. Alex berkata secara administrasi internasional, slot orbit itu dimiliki oleh pemerintah Indonesia, dan ia telah meminta kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika, agar slot itu tetap dijatahkan untuk Telkom yang hendak meluncurkan satelit baru di tahun 2018 nanti, Telkom 4. "Status Telkom 1 kosong. Maksudnya, slot secara administrasi atas nama pemerintah Indonesia masih ada, tapi secara fisik kosong, makanya di-suspend untuk satelit Telkom baru," ujar Alex dalam jumpa pers di kantor Kemkominfo, Rabu (30/8).
ADVERTISEMENT
Karena Telkom 1 tak bisa lagi dipakai, pemerintah saat ini mendukung Telkom untuk fokus melakukan migrasi pelanggan dan layanan ke satelit lain, termasuk satelit Telkom 2 dan Telkom 3s yang dioperasikan sendiri oleh Telkom, dan punya teknologi lebih baik dari Telkom 1. Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara berkata, jika kapasitas satelit Telkom lainnya tidak cukup, dia mengarahkan agar Telkom memakai satelit lain. Rudiantara juga berjanji untuk membantu menjaga slot orbit 108 derajat Bujur Timur agar dialokasikan untuk Telkom di masa depan, dan tidak diambilalih oleh negara atau pihak lain. "Karena ini yang sekarang bermasalah, kita usahakan menjaga agar tidak dipakai yang lain. Proses membangun satelit pengganti 'kan butuh 3 tahun, dan karena yang ini masalah sebelum waktu ganti yang baru, makanya kami usahakan jaga slot agar tidak dipakai," ujar Rudiantara. Telkom sendiri mengklaim telah menandatangani kontrak untuk meluncurkan satelit baru, Telkom 4, pada Agustus 2018.
ADVERTISEMENT
Satelit Telkom 1 mengalami anomali pada Jumat (25/8) yang menyebabkan pergeseran posisi antena sehingga fungsi komunikasinya tidak berjalan dengan baik. Satelit ini memiliki 63 pelanggan yang termasuk swasta, pemerintah, dan para penyedia Very Small Aperture Terminal (VSAT). Dua stasiun televisi nasional, ANTV dan Net TV, diketahui mengalami dampak. Ribuan ATM juga mengalami offline dengan rincian 4.700 ATM di BCA, 2.000 ATM Bank Mandiri, 1.500 ATM BNI, dan 300 ATM BRI. Telkom berkata proses pemulihan satelit Telkom 1 untuk penyediaan transponder satelit pengganti telah mencapai 100 persen sesuai target yang direncanakan. Perusahaan terus melakukan pemulihan layanan satelit hingga 10 September mendatang.
ADVERTISEMENT