Uber Tak Boleh Beroperasi Lagi di London

22 September 2017 19:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor Uber di Queens, New York. (Foto: Brendan McDermid/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Kantor Uber di Queens, New York. (Foto: Brendan McDermid/Reuters)
ADVERTISEMENT
Layanan aplikasi jaringan transportasi Uber terancam berhenti beroperasi di London, sebuah kota besar yang begitu sibuk dan menjadi pasar penting.
ADVERTISEMENT
Pukulan berat ini diberikan oleh regulator transportasi London setelah mengumumkan, Jumat (22/9), bahwa mereka tidak akan memperbarui lisensi operasional terhadap perusahaan itu di ibu kota Inggris.
Langkah tersebut diambil Transport for London (TfL) setelah regulator menilai Uber menunjukkan sikap yang kurang bertanggung jawab atas layanan yang diberikan.
"Pendekatan dan perilaku Uber menunjukkan kurangnya tanggung jawab perusahaan sehubungan dengan sejumlah isu yang memiliki potensi pada implikasi keselamatan dan keamanan publik," kata regulator tersebut, dalam pernyataan resmi.
Lisensi operasional yang saat ini dipegang Uber bakal berakhir pada 30 September 2017, namun Uber diberi waktu 21 hari untuk mengajukan banding.
Wali Kota London, Sadiq Khan, berkata dia sepenuhnya mendukung keputusan TfL untuk mencabut lisensi Uber karena perusahaan itu dinilai perlu "bermain sesuai peraturan" yang ada, dan dia menegaskan London tidak anti terhadap inovasi dan teknologi.
ADVERTISEMENT
Uber justru berpendapat bahwa langkah London ini "menunjukkan kepada dunia bahwa ia tidak terbuka, London tertutup untuk perusahaan inovatif."
"Ada 3,5 juta warga London menggunakan aplikasi kami, dan lebih dari 40.000 mitra pengemudi berlisensi yang mengandalkan Uber untuk mencari nafkah, bakal terkejut dengan keputusan ini," kata Uber.
Perusahaan yang kini dipimpin oleh Dara Khosrowshahi sebagai CEO ini, bersumpah untuk mengajukan banding di pengadilan atas keputusan TfL.