#SaveOurSisters Maluku Utara

Adlun Fiqri
Penyintas di Universitas
Konten dari Pengguna
24 April 2017 1:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Adlun Fiqri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
#SaveOurSisters Maluku Utara
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
AR (24) ditemukan tewas pada Jumat (7/4) di Pustu Dowora. Dari hasil otopsi, disimpulkan bahwa sebelum dibunuh, ada upaya pemerkosaan yang dilakukan pelaku. Motifnya karena sakit hati, cinta pelaku ditolak oleh korban.
ADVERTISEMENT
Di Bacan, kekerasan juga menimpa IB (18), mahasiswi ini mengalami penganiyayan dan pemerkosaan oleh Andri (23) pada Senin (10/4) dan dibiarkan selama 3 hari di kebun warga dalam kondisi telanjang dengan tangan terikat.
Sementara di Ternate, seorang siswa berinisial MY (13) menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh gurunya, IAR alias Ilham (40) saat korban hendak mengikuti ujian sekolah pada Kamis (13.4).
Besoknya, Jumat 14 April, terungkap dua anak kakak beradik, BN (10) dan MN (8) menjadi korban pelecehan oleh AS (50) dan RM (40).
Dari rentetan kasus yang terjadi pada awal April 2017, menunjukan bahwa kasus-kasus kekerasan seksual terhadap perempaun dan anak tidak mengalami penurunan. Malah sebaliknya, semakin meningkat.
ADVERTISEMENT
Sebagai bentuk keprihatinan terhadap korban-korban kekerasan, belasan anak muda yang tergabung dalam Jaringan Muda Melawan Kekerasan Seksual mengadakan sebuah kampanye bertajuk #SaveOurSisters (SOS), pada Sabtu Malam, di Taman Nukila, Ternate.
Kampanye ini dimulai dengan pembakaran lilin berbentuk huruf S.O.S, sebagai simbol bahwa Maluku Utara darurat kekerasan seksual dan membentangkan poster-poster berisi pesan-pesan dan kecaman terhadap pelaku kekerasan seksual.
Dilanjutkan dengan orasi-orasi singkat, pembacaan puisi dan monolog sebagai bentuk solidaritas terhadap korban-korban kekerasan seksual.
Kenapa kita harus peduli?
Melawan tindak kekerasan dan pelecehan seksual bukan hal mudah oleh setiap orang yang dilecehkan. Pada sejumlah kasus, pelaku kekerasan tak lain adalah orang dekat korban. Di antaranya teman, kerabat, pacar bahkan keluarga korban.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, dengan peduli terhadap korban-korban, kita bersikap waspada bahwa kekerasan seksual bisa terjadi kapan saja, di mana saja dan pada siapa saja, termasuk diri kita.
Dengan kampanye ini, kami mengajak untuk peduli terhadap pelecehan dan kekerasan seksual yang dialami oleh orang lain. Membangun keberanian diri untuk melawan bisa dimulai dengan peduli terhadap orang lain.
Untuk membangun lingkungan yang bebas pelecehan seksual butuh kekuatan dan keberanian banyak orang, maka kepedulian menjadi hal yang mutlak.
Olehnya itu kami dari Jaringan Muda Melawan Kekerasan Seksual, dengan gerakan Save Our Sister (SOS) mengajak anda semua untuk bersama-sama mneyatakan sikap :
Usut tuntas kasus-kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak di Maluku Utara.
ADVERTISEMENT
Adili, penjarakan dan hukum setimpal para pelaku kejahatan seksual terhadap perempuan tanpa memandang latar belakang ras, suku, agama dan jabatan dengan memenuhi rasa keadilan bagi korban.
Pemerintah harus segera membentuk Tim Penanganan khusus untuk pemulihan psikis dan sosial dan dampingan hukum untuk keluarga korban yang melibatkan para pihak
Wujudkan ruang publik dan ruang kerja yang bebas, aman dan nyaman bagi perempuan dan anak di Maluku Utara.
Prioritaskan pencegahan dan penanganan kekerasan seksual terhadap Perempuan dan Anak.
#SaveOurSisters Maluku Utara (1)
zoom-in-whitePerbesar