news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tren Lapangan Kerja Energi Terbarukan Naik, Kunci Pulihkan Ekonomi dari Pandemi

Yayasan Indonesia Cerah
Akun resmi Yayasan Indonesia Cerah, organisasi nonprofit yang fokus mendorong transisi dari energi fosil ke energi bersih dan terbarukan.
Konten dari Pengguna
2 Oktober 2020 14:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yayasan Indonesia Cerah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA) mengungkapkan bahwa pekerjaan di sektor energi terbarukan tahun 2019 mencapai 11,5 juta secara global, dipimpin oleh panel surya yang menciptakan total 3,8 juta pekerjaan. Merujuk pada Renewable Energy and Jobs - Annual Review yang diluncurkan IRENA setiap tahun, tren jumlah lapangan kerja di sektor terbarukan terus mengalami kenaikan. Pada tahun 2018, jumlah pekerjaan di energi terbarukan mencapai 10,98 juta - naik sekitar 6,6 persen dari data tahun 2017 yang sebesar 10,3 juta.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan yang terbaru, 63 persen dari semua pekerjaan di bidang energi terbarukan tercatat di Asia, yang sekaligus menegaskan status kawasan ini sebagai pemimpin pasar. Direktur Jenderal IRENA Francesco La Camera menjelaskan bahwa bagian yang tumbuh dari pekerjaan di panel surya cenderung off-grid sehingga mendukung pemanfaatan produktif untuk pertanian, pemrosesan makanan, serta perawatan kesehatan di komunitas yang sebelumnya terpencil, terisolasi, dan miskin energi.
“Mengadopsi energi terbarukan menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan lokal di pasar energi yang berkembang dan sedang berkembang,” kata Direktur Jenderal IRENA Francesco La Camera.
IRENA Jobs Review 2020 menyebutkan, 10 negara yang menciptakan pekerjaan terbanyak dari panel surya adalah China, Jepang, Amerika Serikat, India, Bangladesh, Vietnam, Malaysia, Brasil, Jerman, dan Filipina.
ADVERTISEMENT
Kevin Tu, penasihat senior di Agora Energiewende, sebuah lembaga pemikir transisi energi internasional bermarkas di Berlin, mengatakan bahwa meski batu bara masih mendominasi sektor energi China—menyumbang 58 persen dari konsumsi energi primer—pekerjaan yang disediakan oleh industri pertambangan batu bara China mengalami penurunan dari 5,3 juta pada akhir 2013 menjadi 2,6 juta pada awal 2020.
“Sebagai perbandingan, lapangan kerja yang diciptakan oleh industri terbarukan China naik menjadi 4,4 juta pada 2019, menyumbang 38 persen dari pekerjaan energi terbarukan global. Dari perspektif penciptaan lapangan kerja, masa depan sektor energi China adalah milik energi terbarukan,” Kevin Tu menjelaskan.
Selain panel surya, ada biofuel yang menciptakan 2,5 juta pekerjaan. Banyak dari pekerjaan ini berada dalam rantai pasokan pertanian yang padat karya, terutama di negara-negara seperti Brasil, Kolombia, Malaysia, Filipina, dan Thailand.
ADVERTISEMENT
Indonesia masuk dalam daftar negara yang memimpin penciptaan pekerjaan untuk biofuel. Ke-10 negara tersebut adalah Brasil, Indonesia, AS, Kolombia, Thailand, Malaysia, China, Polandia, Rumania, dan Filipina. Indonesia merupakan negara produsen biodiesel terbesar dan IRENA memperkirakan bidang ini mempekerjakan sekitar 494.400 orang di Indonesia.
Sektor energi terbarukan lainnya adalah industri tenaga air dan angin yang masing-masing menghasilkan hampir 2 juta dan 1,2 juta pekerjaan. Ben Backwell, CEO Global Wind Energy Council (GWEC), mengatakan bahwa pembuat kebijakan harus mengakui semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa investasi di energi terbarukan menghasilkan keuntungan lebih besar dibanding investasi di energi fosil.
“IRENA telah menetapkan bahwa masa depan energi bersih akan melipatgandakan lapangan kerja energi terbarukan global menjadi 42 juta pekerjaan dan menciptakan perolehan lapangan kerja bersih yang dramatis dibandingkan dengan hilangnya pekerjaan di sektor konvensional,” kata Backwell.
ADVERTISEMENT
Backwell juga mengingatkan, energi angin memiliki peran penting dalam pemulihan hijau untuk keluar dari krisis covid.
Pertumbuhan yang menggembirakan ini dapat jauh lebih berkembang jika pemerintah mengadopsi kerangka kebijakan komprehensif yang mendorong transisi energi. Kebijakan komprehensif—yang dimulai dari pendidikan dan pelatihan, intervensi pasar tenaga kerja, serta kebijakan industri yang mendukung peningkatan kapasitas lokal—sangat penting untuk mempertahankan perluasan pekerjaan energi terbarukan.
Agenda pemulihan pasca-covid IRENA yang baru-baru ini dirilis menemukan bahwa program stimulus yang ambisius dapat menciptakan hingga 5,5 juta lebih banyak pekerjaan selama tiga tahun ke depan daripada pendekatan bisnis seperti biasa. Tren ini menunjukkan bahwa peluang perkembangan energi terbarukan sangat besar. Melihat panel surya bisa menciptakan lapangan kerja terbanyak di dunia, sayang sekali jika Indonesia tidak memanfaat potensi energi mataharinya yang melimpah dan secara nyata memang menciptakan lapangan kerja.
ADVERTISEMENT