Transfer Window: Sinetron Terdahsyat yang Tayang Musim Panas Ini

Adri Zainuddin
Penulis naskah iklan yang lumayan doyan nulis soal yang lain juga.
Konten dari Pengguna
11 Juli 2017 17:09 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Adri Zainuddin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Transfer Window: Sinetron Terdahsyat yang Tayang Musim Panas Ini
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Musim lama selesai.
Musim baru dimulai.
Pemain lama keluar.
ADVERTISEMENT
Pemain baru masuk.
Intinya - itulah bursa jual beli pemain. Terdengar… membosankan.
Tapi, tenang bung, tak perlu sutradara langganan sinetron kejar tayang untuk membuatnya lebih dramatis.
Tak perlu aktor atau aktris muda yang lagi naik daun karena membintangi iklan sosis siap saji dan gawai termutakhir.
Tak perlu pakai efek zoom in dan zoom out yang berulang-ulang dengan suara simbal yang makin heboh untuk menegangkan suasana.
Transfer window tak butuh itu semua untuk menjadi hal yang mematri semua penggemar bola di layar apa pun yang mereka pelototi. Tak jauh berbeda dengan ibu-ibu yang tiba-tiba mendengar lagu sinetron favorit mereka yang sayup-sayup terdengar di antara suara tumisan kangkung.
Transfer window (Foto: giphy.com)
zoom-in-whitePerbesar
Transfer window (Foto: giphy.com)
——
ADVERTISEMENT
Yang bikin transfer window itu seru, di setiap musim pasti ada seorang protagonis.
Yang baik.
Jagoannya.
Entah dia mau pulang kampung ke klub dia lahir dan dibesarkan, atau justru pergi dari stadion yang sudah dianggapnya sebagai rumah – kini harus melangkahkan kakinya dan berjalan mencari kesempatan yang lebih besar.
Sama seperti sandingan mereka yang bersliweran di saluran televisi nasional saat primetime, cenderung santun. Sopan.
Ketika ditanya, mereka menjawab dengan bijak, berusaha agar perasaan semua orang terjaga dan memendam semua perkataan yang mungkin bisa membuat ricuh. Di belakang layar, mereka selalu berdoa agar semua diberi berkah dan selalu dilindungi. Tentunya sambil menitikkan air mata haru yang membuat kita ingin ikut menangis melihatnya. Hiks.
ADVERTISEMENT
Ciri khas lain adalah keinginannya untuk selalu melakukan yang terbaik. Entah itu yang terbaik bagi dirinya, bagi klub lamanya, klub barunya dan terutama bagi penggemarnya.
Dia mempunyai integritas, profesional, dan menghargai proses. Bagaimanapun naas ceritanya, dia tak akan pernah berhenti untuk menjadi yang terbaik. Dan seperti jagoan pada umumnya – pasti menang belakangan.
—–
Tapi, sinetron baru yang berjudul Transfer Window ini tak seru rasanya tanpa orang-orang yang ingin kita timpuk pakai sandal ketika bertemu di pasar atau kita cubiti hingga merah ketika bertemu di jalan. Hih. Gemes.
Culas dan melakukan apa saja demi meraih keuntungan bagi diri sendiri, mereka menyebarkan gosip-gosip murahan demi memanfaatkan sang protagonis. Dia juga punya caranya sendiri agar terlihat baik di depan orang, namun niat busuknya tetap tercium. Dasar!
ADVERTISEMENT
Si Antagonis ini adalah orang yang bisa menyengsarakan jagoan Transfer Window kita dengan seribu satu cara. Dari mulai dikucilkan, dikunci di dalam kamar, tak boleh berinteraksi dengan dunia luar, sampai si protagonis mau mengikuti semua kemauannya.
Namun, kadang di tengah-tengah, ada twist! Jagoan kita justru menjadi karakter antagonis! Kita lihat perubahannya, dari satu episode ke episode lain…
…jagoan kita mulai berubah perlahan menjelma, menjadi korup, melakukan apa pun untuk kepentingannya sendiri…
…dan dan akhirnya tanpa kita sadari tersenyum di depan kamera dengan bengis… TIDAAAAAAKK!
Antagonis (Foto: giphy.com)
zoom-in-whitePerbesar
Antagonis (Foto: giphy.com)
Maaf. Mungkin saya agak terbawa suasana sedikit.
Untungnya - karakter seperti ini tak menjadi jahat selamanya. Karakter seperti ini bisa saja hilang selama beberapa episode – dan kemudian muncul lagi di episode terakhir sebagai juru selamat dan mengakhiri ceritanya sendiri sebagai seorang jagoan.
ADVERTISEMENT
Jagoan memang menangnya belakangan.
——
Sedih, seru, bodoh, atau norak - apa pun yang kita rasakan ketika menonton sinetron transfer window, kita tak bisa menyangkal daya tariknya. Jika transfer window ada ratingnya, pasti sudah melampaui rating "Tersanjung" 1 sampai 48. Digabungkan.
Tapi jangan khawatir, ketika suguhan drama para pencinta sinetron – eh, maksudnya bola - ini sudah mencapai titik jenuh, ada saja karakter baru yang jadi idola.
Atau antagonis anyar yang bisa bikin penonton mengumpat seribu binatang.
Atau mulai ada pemaksaan cerita yang sebenernya tak perlu dipanjang-panjangkan (ya, aku melihat ke kamu Cristiano).
Ronaldo tersandung kasus penggelapan pajak. (Foto: Reuters/Sergio Perez)
zoom-in-whitePerbesar
Ronaldo tersandung kasus penggelapan pajak. (Foto: Reuters/Sergio Perez)
Tapi ya ujung-ujungnya, tetap saja kita tonton, obrolin di warung kopi, baca di koran, majalah, kita lihat di televisi, timeline media sosial dan portal online.
ADVERTISEMENT
Ya, inilah wujud asli kita, para pencinta bola, yang setahun sekali mengikuti cerita transfer window yang sayup-sayup terdengar diantara suara tumisan kangkung.