Tahun Baru yang Berbeda

Adrian Kerisman
Mahasiswa BINUS
Konten dari Pengguna
5 Januari 2021 13:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Adrian Kerisman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tak terasa tahun 2020 akan berakhir sebentar lagi dalam hitungan hari dan kita akan merayakan malam tahun baru 2021. Tahun ini memang bisa dibilang tahun yang sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Alasannya karena awal tahun ini dimulai dengan munculnya sebuah virus yang berevolusi menjadi sebuah pandemi yang membuat beberapa negara melakukan kebijakan lockdown yaitu pandemi COVID-19. Pandemi ini membuat orang-orang tinggal di rumah dan tidak keluar selama tahun ini. Orang-orang tidak boleh berkumpul lebih dari 5 agar tidak terkena COVID-19. Pandemi ini tidak hanya mempengaruhi gaya hidup orang-orang tetapi juga mempengaruhi pemerintah seperti perekonomian negara, keamanan negara dan masih banyak lagi sektor-sektor yang terpengaruh seperti sektor pariwisata. Tahun baru di tahun 2020 ini juga terpengaruh oleh COVID-19 dan banyak sekali yang berbeda dan berubah dari tahun-tahun sebelumnya. Hal-hal yang berbeda dan berubah seperti ditiadakannya kembang api di semua tempat termasuk Jakarta dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Kembang api adalah perayaan yang selalu ada saat perayaan akhir tahun di Indonesia untuk merayakan akhirnya tahun lama dan menyambut tahun baru. Kembang api biasanya dirayakan di semua daerah seluruh Indonesia apalagi Jakarta yang melakukan perayaan kembang api besar-besaran dengan banyak orang yang hadir untuk meramaikan acara kembang api tersebut. Akan tetapi untuk tahun 2020 ini, acara kembang api akan ditiadakan dan bahkan dilarang untuk dilakukan. Hal ini dilakukan agar orang-orang tidak berkumpul di satu tempat dan meningkatkan resiko penyebaran virus COVID-19. Selain itu menurut website corona.go.id, Jakarta adalah wilayah yang mempunyai kasus sebanyak 179.660 kasus dan pertama sebagai wilayah yang mempunyai kasus terbanyak. Pemprov DKI tidak hanya meniadakan acara kembang api di area terbuka seperti Monas, Bundaran HI, Ancol, tetapi juga di kafe, hotel, restoran, mall dan tempat dimana orang berkumpul lainnya untuk merayakan kembang api pada malam tahun baru 2021. Pemprov DKI juga membatasi jam operasional hanya sampai jam 19.00 malam. Apabila ada yang melanggar, maka akan diberikan sanksi. Acara kembang api ini tidak hanya dibatalkan di Jakarta tetapi juga di daerah-daerah lain seperti Bandung dan daerah lainnya. Kebijakan untuk membatalkan acara kembang api adalah kebijakan yang benar dan memang harus dilakukan karena kalau sampai tidak dibatalkan maka kasus COVID-19 di Indonesia bisa bertambah banyak.
ADVERTISEMENT
Selain acara kembang api, orang-orang berkumpul untuk merayakan tahun baru dengan gaya mereka sendiri seperti makan bersama di restoran, shopping di mall, BBQ di depan rumah, berkumpul bersama teman, dan bahkan bermain kembang api sendiri. Semua hal tersebut bisa dibilang ditiadakan karena kebijakan pemerintah DKI Jakarta. Ini karena kebijakannya termasuk menutup mall, restoran, kafe dan tempat lainnya untuk tutup lebih awal yaitu jam tujuh malam. Apabila ada yang melanggar, maka akan diberikan sanksi mulai dari sanksi teguran sampai izin dicabut. Hal tersebut dilakukan agar orang banyak berkumpul hanya sampai jam tujuh malam dan kalau sudah lewat maka mereka akan pulang dan tinggal di rumah merayakan tahun baru bersama keluarga. Orang-orang sekarang tidak bisa berkumpul lebih dari 5 orang dan mungkin hanya bisa merayakan bersama keluarga di rumah bukan di luar seperti restoran atau mall. Aktivitas yang bisa dilakukan di rumah bisa seperti bermain kembang api di depan rumah, makan bersama dengan masakan rumah, bermain bersama keluarga dan aktivitas lainnya.
ADVERTISEMENT
Tahun ini adalah tahun yang berbeda dari tahun lainnya karena pandemi COVID-19 yang mengubah gaya hidup semua orang selamanya. Memakai masker, menjauh dari orang lain sepanjang 6 meter, dan banyak lagi gaya hidup kita yang berubah karena pandemi ini. Efek dari perubahan ini salah satunya adalah pembatalan acara kembang api malam tahun baru 2021 dan membatasi jam malam pembukaan restoran, mall dan tempat hiburan lainnya sampai jam tujuh malam karena pemerintah takut orang banyak berkumpul dan menambah kasus pasien COVID-19. Kebijakan tersebut ada dampak positif tetapi ada juga dampak negatifnya. Dampak positifnya adalah pencegahan penambahan kasus COVID-19 yang bisa dibilang tujuan utama dari kebijakan ini. Tak hanya itu juga, kemacetan yang biasanya sangat umum pada malam tahun baru akan mengurang dan bahkan tidak ada karena orang-orang akan tinggal di rumah untuk malam tahun baru ini. Dampak negatifnya berpusat pada para pedagang dan pengusaha kembang api, serta pengelola mall, restoran, dan hotel. Penjualan kembang api pasti menurun karena pembatalan acara kembang api. Orang-orang tidak akan berkumpul dan mungkin tidak akan membeli kembang api. Oleh karena itu, bisnis kembang api sangat terpukul oleh pembatalan ini. Pengelola mall, restoran, dan hotel juga terkena efek tersebut karena pemerintah ingin orang-orang tidak berkumpul dan membatasi hanya sampai jam 7 malam agar orang-orang bisa pulang ke rumah. Padahal biasanya orang-orang akan datang ke mall untuk shopping atau makan bersama dalam restoran dan bahkan pergi ke Jakarta untuk menginap di hotel dan melihat acara kembang api. Itulah perbedaan dari tahun ini dari tahun-tahun sebelumnya. Pembatalan acara kembang api dan pembatasan bukanya tempat hiburan sampai jam 7 malam adalah kebijakan yang efektif dan mungkin tidak disukai banyak orang tetapi harus dilakukan untuk mengurangi orang-orang yang berkumpul. Stay safe semuanya dan berhati-hati. Selamat Tahun Baru!!
ADVERTISEMENT