Hans Christian Andersen: Bercerita Pada Semesta (Part 3)

Tutur Literatur
O Captain, My Captain. (Whitman, 1865)
Konten dari Pengguna
21 Maret 2017 4:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tutur Literatur tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Namanya yang telah menggelora, apakah akan mempermudah romansa?
Salah satu monumen yang didedikasikan untuk H.C. Andersen. (Foto: copenhagennet.dk)
ADVERTISEMENT
Ketika masih muda, Andersen menulis jurnal pribadinya yang menjelaskan penolakan dirinya untuk memiliki hubungan seksual. Andersen terkenal dengan sifatnya yang mudah jatuh cinta, bahkan ke wanita yang tidak bisa ia dapatkan. Pada jurnalnya ia bahkan menulis:
Seorang wanita bernama Riborg Voigt adalah bentuk dari cinta yang bertepuk sebelah tangan dalam hidup Andersen. Ketika Andersen meninggal, dalam tidurnya ia memeganng sebuah kantung kecil yang berisikan surat dari Voigt. Surat itu ia pegang berpuluh-puluh tahun setelah ia jantu cinta dari satu hati ke hati lainnya. Kisah cintanya tidak berakhir sampai disana, ia juga jatuh hati pada Sophie Orsted, putri seorang fisikawan Hans Christian Orsted dan Louise Collin, putri dari Jonas Collin.
Jenny Lind. (Foto: en.wikipedia.org)
ADVERTISEMENT
Kisah cinta lain Andersen tidak hanya itu saja. Ia juga menulis sebuah cerita berjudul The Nightingale yang notabene bentuk dari rasa sayangnya terhadap seorang wanita bernama Jenny Lind. Andersen dikenal sebagai orang yang sangat pemalu ketika di dekat wanita. Ia juga kesulitan untuk melamar Lind. Suatu hari, ia menyatakan perasaanya kepada Lind namun cintanya ditepis karena Lind menganggap Andersen sebagai saudaranya. Pada tahun 1844, Lind menuliskan sebuah surat untuk Andersen:
Meskipun ia telah mencintai banyak orang, Andersen tidak pernah menikah. Ia melampiaskan hasrat ke wanita dan juga pria. Kehidupan Andersen telah menjadi bahan analisis bagi akademisi dengan tema homoseksualitas.
Batu nisan di makam H.C. Andersen. (Foto: en.wikipedia.org)
Andersen menderita cedera pada tahun 1872 setelah jatuh dari tempat tidurnya. Sejak saat itu, penyakit yang ia derita mulai menunjukkan taringnya. Ia menderita kanker hati. Pada 4 Agustus, 1875, Andersen menghembuskan nafas terakhirnya. Pada masa kematiannya, pemerintah saat itu memutuskan untuk membuat Andersen sebagai National Treasure. Kematian mengabadikan legasinya.
ADVERTISEMENT
(to read other article, click here)
-ASR-
Sumber: biography.com