Hal-Hal yang Bisa Dilakukan untuk Basa-Basi Selain Bertanya ‘Kapan Nikah?’

Afiqul Adib
Alumni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Tinggal di Lamongan.
Konten dari Pengguna
30 Mei 2021 12:18 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Afiqul Adib tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
By: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
By: Unsplash
ADVERTISEMENT
Indonesia memang dikenal sebagai masyarakat yang suka basa-basi. Berbagai macam template basa-basi pun dengan mudah kita temui di kehidupan sehari-hari. Sayangnya, basa-basi seringkali kebablasan.
ADVERTISEMENT
Bagi saya, salah satu basa-basi yang mulai harus dihindari adalah pertanyaan "kapan nikah?". Iya, pertanyaan sederhana ini sedikit banyak menggedor-gedor dinding privasi orang lain dan membuatnya terganggu (apalagi yang belum punya pacar).
Kalau mau ditelusuri, banyak orang yang sudah menyampaikan keresahan atas pertanyaan ini. Tentu saja tidak semua orang menerimanya, ada yang berpendapat kalau ini hanya sekadar basa-basi dan tidak perlu dianggap serius.
Mereka bahkan melanjutkan dengan mengatakan “Kalau semua basa-basi dianggap menyinggung, terus kalau ketemu mau nanya apa? Visi misi posyandu?”
Sebuah pemikiran yang cukup wadaw. Saya menduga orang seperti ini tidak tahu kalau ada beberapa pertanyaan yang sifatnya intimidatif (meski dianggap basa-basi).
Misal, ada anak yang baru kehilangan orang tuanya, kemudian dalam acara keluarga, kita bertanya (meski dianggap basa-basi), "Hey, sendirian aja?" Betapa intimidatifnya pertanyaan tersebut.
ADVERTISEMENT
Atau ketika ada pemuda yang berjuang menghidupi keluarga beserta orang tuanya sehingga tidak bisa membeli barang-barang baru dan kita malah bertanya "Wah, motor awet yah, enggak ganti-ganti?"
Kemungkinan kedua, mereka memang tidak begitu terampil memikirkan hal-hal yang bisa dianggap basa-basi. Nah, jika seperti itu, saya akan berikan rekomendasi hal-hal apa yang bisa dilakukan sebagai ganti dari pertanyaan basa-basi "kapan nikah?"

1. Membahas Teori Konspirasi

Yaps. Ketika kesulitan mencari topik pembahasan, saran saya adalah memulai dengan membahas teori konspirasi. Obrolan pun tidak harus diiringi dengan perdebatan sengit dan jual beli argumen kok. Anda hanya perlu menyelaraskan pemikiran kemudian tertawa bersama.
Jadi, misal yang diajak ngobrol ternyata percaya dengan teori konspirasi, Anda bertanya bagaimana pendapatnya tentang tatanan dunia yang dikuasai satu pihak, kemudian menertawakan pihak yang tidak percaya akan teori konspirasi.
ADVERTISEMENT
Namun, jika yang diajak ngobrol ternyata tidak percaya, Anda hanya perlu menertawakan mereka-mereka yang percaya dengan teori konspirasi.
Sangat mudah bukan? Cobalah! Basa-basi seperti ini bisa sangat membantu ketika keadaan krusial.

2. Curhat

Basa-basi tidak hanya berisi dengan pertanyaan, bisa juga dengan curhatan atau sambatan. Tentu saja curhat adalah sesuatu yang wajar. Anda tidak perlu sepakat dengan Anji untuk selalu tersenyum hari ini. Kalau sedang sedih, ya sedih aja. Tidak masalah kok membiarkan orang lain tahu kalau kita sedang sedih dan memerlukan bantuan.
Jadi, dalam sebuah basa-basi, tidak masalah kalau kita malah curhat habis disakiti zodiak Gemini. Kalian hanya perlu memastikan kalau orang yang sedang diajak curhat itu relevan dengan konten curhat.
ADVERTISEMENT
Bukan gimana-gimana sih, kan lucu kalau kita curhat masalah zodiak Gemini pada kakek-kakek yang sudah melewati puber kedua. Itu sama kayak kamu nembak Anya Geraldine, sia-sia bosku.

3. Membahas Makanan

Review makanan menjadi pilihan bijak untuk memulai basa-basi. Anda bisa mulai dengan makan satu atau dua jajan yang disediakan, kemudian bertanya "ini buatan sendiri?" Jika memang iya, Anda tinggal menimpali dengan pujian ala-ala youtuber pas cobain makanan.
Meski terdengar sok tahu, tapi hal tersebut akan lebih menyenangkan ketika didengar daripada pertanyaan, "sudah nikah belum nih?"

4. Bikin Puisi

Ini mungkin terdengar aneh, tapi bisa banget dicoba. Apalagi ketika kebetulan yang diajak ngobrol adalah penyuka puisi atau minimal anak senja, pasti sangat efektif. Tentu saja, puisinya enggak perlu bagus kok, selesai saja sudah bagus.
ADVERTISEMENT
Apakah basa-basi ini hanya bisa diterapkan dengan orang yang suka puisi? Nggak juga, kalau dia bilang tidak bisa, Anda hanya perlu menimpali dengan kalimat: "Yaudah, kalau gitu bikin surat nikah aja bagaimana?"
FYI, kalimat kayak gitu hanya efektif ketika ngobrol dengan lawan jenis. Jangan coba-coba dipraktikkan dengan sesama jenis. Yang ditakutkan itu bukan kalau dianya jijik, tapi kalau dia menjawab dengan "ayok" kan jadinya susah.

5. Beli Bakso

Saya tidak tahu kenapa, tapi ketika saya makan bakso, ada semacam dorongan magis untuk selalu bahagia. Tidak hanya itu, dalam 24 tahun hidup di dunia yang brengsek ini, belum pernah saya temui orang yang tidak menyukai bakso.
Nah, jika Anda kebingungan memulai basa-basi, ajak saja beli bakso. Kenapa demikian? Seseorang yang dalam keadaan bahagia, akan lebih mudah diajak ngobrol apa saja. Dan bakso adalah salah satu makanan yang bisa "memaksa" orang untuk bahagia.
ADVERTISEMENT
Jadi, mengajak orang untuk beli bakso sangat layak untuk dilakukan. Apalagi jika orang tersebut di tahun ini nggak dapet THR karena sudah dianggap dewasa. Duh, jannah is waiting for you, Brader!
Intinya, ketika melakukan basa-basi, gunakan juga empati untuk berpikir. Ya, bagaimana, pertanyaan kapan menikah adalah basa-basi yang cukup menyakitkan. Karena itu, mari gunakan basa-basi yang lebih memanusiakan manusia.