Penggunaan Bahasa Game di Kalangan Anak Muda

Thalib Rabbani
Mahasiswa Universitas Padjadjaran jurusan Jurnalistik yang hobi main game dan ingin memajukan esport kampusnya tapi belum kesampaian.
Konten dari Pengguna
29 Oktober 2021 20:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Thalib Rabbani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi keyboard game. Sumber: unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi keyboard game. Sumber: unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
"GG banget, sih, lo!"
Sebelum pakai kata "GG", memangnya kamu tahu apa artinya?
ADVERTISEMENT
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita temukan kata-kata seperti “GG”, “auto”, “imba”, “by one”, “ulti” dan lainnya. Kalimat-kalimat ini identik ditemukan dalam permainan online yang banyak dimainkan oleh kalangan muda. Penggunaan kalimat tersebut memiliki tujuan untuk berkomunikasi antar pemain atau rekan tim dengan singkat, jelas, dan padat. Tetapi seiring waktu, kalimat tersebut kadang disisipkan dalam percakapan sehari-hari dengan tujuan yang sama, mempermudah komunikasi dengan singkatan yang sudah diketahui oleh banyak orang.
Salah satu kalimat yang sangat sering digunakan oleh anak-anak muda ketika mengobrol adalah kalimat “GG” yang ditujukan untuk mengutarakan perasaan terkesima akan suatu hal. Sebenarnya, arti dari “GG” itu sendiri sudah berubah makna pada percakapan sehari-hari dibandingkan dengan penggunaannya dalam permainan online. “GG” merupakan singkatan dari good game yang biasanya digunakan ketika sebuah permainan online selesai dan dirasa menyenangkan bagi kedua belah pihak sementara “GG” yang disisipkan dalam percakapan sehari-hari lebih menjurus kepada perasaan terkesima.
ADVERTISEMENT
Kalimat-kalimat tersebut seiring waktu akan terus bertambah dengan munculnya permainan-permainan lainnya. Perpaduan Bahasa Indonesia dengan Bahasa Inggris yang didapatkan dari permainan online ini sering disebut dengan “bahasa gamer”. Bahasa gamer ini walau banyak dimengerti oleh kalangan muda, tetapi akan sulit untuk dipahami oleh mereka yang lebih tua. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya artikel atau berita yang membahas masing-masing kalimat beserta artinya.
Bulan Oktober ini ditandai sebagai Bulan Bahasa Indonesia, fenomena mencampur aduk bahasa asing dengan Bahasa Indonesia menjadi suatu hal yang disayangkan apalagi dilakukan oleh kalangan muda yang seharusnya menjunjung tinggi bahasa ibu. Kalangan muda yang kelak akan meneruskan Bahasa Indonesia kini lebih nyaman ketika mencampurkan percakapan sehari-harinya dengan bahasa asing.
ADVERTISEMENT
Terkadang, Bahasa Indonesia yang memiliki arti serupa diubah oleh kalangan muda menjadi kata-kata dalam bahasa asing. Hal ini didukung oleh pesatnya perkembangan internet yang membuka peluang belajar bahasa asing menjadi lebih besar. Padahal, kata-kata dalam Bahasa Indonesia juga tak kalah keren dan gaul ketika digunakan di kehidupan sehari-hari. Apa salahnya untuk menggunakan kata “keren banget” daripada menggunakan kata “GG banget”?
Ada baiknya untuk kita menggunakan Bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari agar tidak lupa. Sesuaikan juga bahasa yang digunakan ketika berbicara dengan lawan bicara yang berusia lebih tua untuk menunjukkan rasa sopan santun dan ramah tamah kepada mereka yang lebih tua.
Jika bukan kalangan muda seperti kita yang mulai mengadaptasi kebiasaan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, maka nantinya anak-anak kita juga akan membiasakan hal seperti ini. Ayo mulai menghargai bahasa kita seperti pada isi Sumpah Pemuda butir ketiga, “Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbahasa satu, bahasa Indonesia”.
ADVERTISEMENT