Platform Menulis (12)

Aksara nyengir. Beberapa hari ini ia memang sulit tidur. Mendekati hari pementasan, ia makin cemas dan terus memikirkan siapa yang meneror klubnya.

"Makasih, ya, Lin. Gue enggak tahu gimana kalau lo enggak ada," ucap Aksara sambil menerima helm yang dikenakan gadis itu, dan memacu motornya pulang ke rumah.

Sore itu, hanya ada Bi Romlah di rumahnya. Dia adalah asisten rumah tangga yang sudah bekerja sejak Aksara masih kecil. Ayah Aksara telat pulang, ibunya juga masih ada di butik. Kalau boleh jujur, sebenarnya Aksara kesepian. Kedua orang tuanya terlalu sibuk dan sering pulang saat ia sudah tidur.