Indonesia-Korsel Memperkuat Ekonomi Hijau Melalui Green Digital Economy Platform

Ahmad Fajar Maulana
Mahasiswa Pascasarjana Program Master of Arts (MA) in Digital Transformation and Competitiveness, Universitas Gadjah Mada
Konten dari Pengguna
13 Juni 2024 6:37 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ahmad Fajar Maulana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Mengulik kerja sama baru dalam upaya mengurangi emisi karbon melalui digitalisasi sektor pertanian

ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Praktik ekonomi berkelanjutan atau disebut ekonomi hijau menjadi tren baru baik di ekosistem nasional maupun global. Konsep ini mengusung bagaimana aktivitas bisnis dapat menjadi bagian dari upaya restorasi lingkungan. Pada level global, negara-negara dengan komitmen hijaunya mulai menjajaki bentuk kerja sama baru untuk memastikan ekosistem bisnis hijau tersebut dapat berkembang dengan baik. Indonesia dengan komitmen Net Zero Emission 2060 mulai memperkuat inisiasi kebijakan transisi energi pada skala rumah tangga maupun industri untuk menekan produksi gas rumah kaca yang dihasilkan. Komitmen ini selaras dengan Korea Selatan melalui dokumen 2050 Carbon Neutral Strategy of the Republic of Korea yang juga menerapkan prinsip rendah karbon dalam semua sektor. Keselarasan komitmen kedua negara ini diperkuat dengan kerja sama bilateral yang dilakukan melalui Green Digital Economy Platform. Perjalanan kerja sama Indonesia-Korea Selatan ini telah berlangsung sejak 50 tahun lalu dan telah berhasil memberikan dampak positif bagi pembangunan di masing-masing negara.
ADVERTISEMENT
Dalam agenda kerja sama ekonomi, peluncuran Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA) berhasil tumbuh dalam pasar ekspor-impor kedua negara. Indonesia dengan kekayaan sumber daya alam dan Korea Selatan dengan perkembangan teknologi canggihnya menjadi potensi untuk saling memperkuat satu sama lain. Lebih dari satu dekade pada 2010 hingga 2022, pertumbuhan nilai ekspor Indonesia ke Korea Selatan mencapai tiga kali lipat dengan 308,2 juta USD (2010) dan 10,6 miliar USD (2022). Potensi ekonomi ini dillihat sebagai aspek yang dapat terus dikembangkan, sejalan dengan pertumbuhan teknologi digital yang sudah menjadi tools baru dalam meningkatkan ekonomi melalui konsep ekonomi digital.
Aktivitas pertanian sebagai potensi ekonomi hijau (Photo by Tim Mossholder on Unsplash)
ADVERTISEMENT
Merespon fenomena ini, Indonesia-Korea Selatan meluncurkan Green Digital Economy Platform (GDEP) sebagai bentuk komitmennya dalam mengadaptasi inovasi berbasis teknologi digital untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) di sektor ekonomi. GDEP diluncurkan pada ASEAN-Korea Selatan Summit 2030, sekaligus sebagai momen perayaan 50 tahun kerja sama Indonesia-Korea Selatan. Inisiatif ini dirancang untuk menjawab gelombang digital yang semakin cepat dan isu krisis iklim yang mendorong praktik bisnis harus dijalankan secara lebih berkelanjutan. Melalui platform ini, kedua negara akan memperkuat inovasi penelitian di bidang agroteknologi, teknologi iklim, dan ekosistem perdagangan kredit karbon di Indonesia. Moeldoko menyebutkan bahwa tujuan utama dari platform ini adalah untuk mentransformasi lebih dari 62 juta petani Indonesia melalui ekosistem digital (Seah, 2023).
ADVERTISEMENT

Bagaimana Proyeksi Transformasi Digital pada Sektor Pertanian

Menjadi bagian dari transformasi digital, inisiasi GDEP ini akan berkaitan dengan kerangka pengelolaan data, infrastruktur digital yang akan disiapkan, hingga kesiapan penerima manfaat–dalam hal ini pelaku industri pertanian. Kerangka konsep ini perlu dipersiapkan bagi pelaku industri pertanian berbasis startup. Melalui kerja sama ini, proses pembelajaran yang diperoleh dari Korea Selatan melalui puluhan ribu agri-tech startups–lebih dari 15,000 bagi para pegiat startup di Indonesia yang baru mencapai 500 startup. Proses pembelajaran ini dapat menjadi momen melihat bagaimana proyeksi transformasi digital yang muncul dalam sektor pertanian. Beberapa potensi dan tantangan yang perlu dilihat kembali dalam proses implementasi inisiasi Green Digital Economy Platform (GDEP) ini, meliputi:
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya, sebagai bagian dari respons terhadap era digital, inisiasi GDEP akan sangat erat terhadap isu transformasi digital pada masing-masing negara. Regulasi keamanan data dan cross-border flow harus diperkuat untuk menjamin privasi data dan kesesuaian pemanfaatan data secara bertanggung jawab. (FM)