Pendidikan Antikorupsi: Harapan Membentuk Generasi Berintegritas

Ahmad Muhajir
Dosen Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas
Konten dari Pengguna
3 Februari 2024 17:34 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ahmad Muhajir tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Korupsi. Foto: Indra Fauzi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Korupsi. Foto: Indra Fauzi/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Korupsi telah menjadi tantangan serius yang melibatkan banyak negara di seluruh dunia selama bertahun-tahun. Di Indonesia, korupsi menjadi ancaman serius bagi kemajuan pembangunan, kesejahteraan masyarakat, dan integritas lembaga-lembaga negara. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan implementasi pendidikan antikorupsi yang efektif, yang menekankan pembentukan karakter yang mampu menolak godaan korupsi.
ADVERTISEMENT
Pendidikan antikorupsi adalah langkah sistematis untuk meningkatkan pemahaman individu tentang bahaya dan konsekuensi negatif korupsi, serta mempromosikan nilai-nilai etika seperti kejujuran, integritas, dan moral yang kuat, khususnya dalam konteks pendidikan formal. Tujuan utama dari pendidikan antikorupsi adalah mengubah sikap dan perilaku individu, mendorong mereka untuk bersikap tegas menentang korupsi, dan memotivasi partisipasi aktif dalam masyarakat yang menentang korupsi.
Semua sektor pendidikan memiliki tanggung jawab besar dalam merespons pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang mengusulkan bahwa lembaga pendidikan seharusnya menghasilkan individu yang berkomitmen untuk melawan korupsi.
Meskipun demikian, paradoksnya adalah, Menurut Mahfud MD, lembaga pendidikan malah terlibat dalam pembentukan individu yang terlibat dalam praktik korupsi. Namun, yang paling mengkhawatirkan adalah ketika praktik korupsi di dalam dunia pendidikan tampaknya diterima dengan sikap pemakluman.
ADVERTISEMENT
Alasan kalangan terpelajar dapat terlibat dalam kasus korupsi mungkin disebabkan oleh keterlibatan mereka yang terlalu mendalam dalam ranah politik dan kekuasaan. Mereka juga mungkin kurang berpengalaman atau kurang paham dalam menghadapi budaya birokrasi yang rentan terhadap praktik korupsi. Oleh karena itu, penting bagi kalangan terpelajar untuk tidak hanya bergantung pada pengetahuan akademis, tetapi juga memahami dinamika politik dan kekuasaan dengan baik untuk menghindari terjerat dalam kasus korupsi.
Sudah seharusnya para akademisi menyadari untuk tetap menjaga nilai-nilai integritas, terutama ketika mereka diamanahi sebagai pejabat publik. Namun, disayangkan, realitas terkadang menunjukkan hal yang berbeda. Beberapa individu yang vokal menentang korupsi ternyata terlibat dalam praktik korupsi. Mengingat besarnya jumlah kalangan terpelajar yang terlibat dalam kasus korupsi, telah diperkenalkan materi pendidikan antikorupsi dalam kurikulum pendidikan tinggi.
ADVERTISEMENT
Pendekatan terhadap materi antikorupsi bervariasi di berbagai perguruan tinggi. Beberapa menawarkan mata kuliah yang secara khusus membahas isu antikorupsi, sementara yang lain menyisipkan materi antikorupsi ke dalam beberapa mata kuliah lain. Langkah-langkah ini diambil untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman terhadap bahaya korupsi di kalangan kalangan terdidik serta mendorong adopsi nilai-nilai integritas dalam praktik publik.
Pengembangan materi pendidikan antikorupsi memiliki tujuan utama untuk membentuk kalangan terdidik sebagai individu berintegritas. Harapan besar bangsa ini terletak pada dunia pendidikan, mengingat mereka yang sedang menempuh pendidikan di sekolah dan perguruan tinggi dianggap sebagai calon pemimpin masa depan. Jika para intelektual dan akademisi sudah telanjur terjerat dengan praktik korupsi, kepada siapa lagi negara ini dapat berharap?
ADVERTISEMENT
Pendidikan diharapkan menjadi fondasi bagi pembentukan karakter yang kuat dan penuh integritas. Dengan demikian, melibatkan kalangan terdidik dalam upaya pencegahan korupsi diharapkan dapat menciptakan pemimpin yang jujur dan bertanggung jawab bagi kemajuan bangsa ini.