Perempuan Indonesia: Membangun Masa Depan Demokratis dan Setara

Ahmad Muhajir
Dosen Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas
Konten dari Pengguna
15 Februari 2024 17:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ahmad Muhajir tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kiprah perempuan dalam politik oleh Triyana Wahyu/ Kumparan.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kiprah perempuan dalam politik oleh Triyana Wahyu/ Kumparan.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perempuan Indonesia kini tidak lagi terbatas dalam keterbatasan intelektual. Mereka, yang sebelumnya hanya diizinkan untuk melakukan tugas rumah tangga, kini memiliki akses pendidikan yang setara. Peran perempuan tidak lagi terbatas pada menjadi pelengkap dalam rumah tangga, melainkan juga harus dapat berpartisipasi dalam pembicaraan mengenai kemajuan bangsa.
ADVERTISEMENT
Pembicaraan tentang politik tidak hanya terbatas pada kalangan politisi, pemerintah, atau birokrat, tetapi melibatkan semua lapisan masyarakat. Di berbagai tempat seperti warkop, dan tempat tongkrongan lainnya, setiap warga dapat terlibat dalam diskusi politik, mempertimbangkan calon terbaik, atau mengkritisi kebijakan pemerintah.
Meskipun demikian, representasi perempuan dalam bidang politik masih jauh dari harapan. Budaya patriarki, perbedaan gender, dan latar belakang tertentu masih menjadi hambatan bagi perempuan yang ingin terlibat dalam politik. Meskipun telah ada upaya untuk mengatasi masalah ini, seperti kebijakan zipper system dalam Undang-Undang No. 10 tahun 2008 yang memastikan kehadiran perempuan dalam setiap tiga calon, pencapaian kuota 30 persen masih belum memuaskan dan bahkan menimbulkan pro dan kontra di dalam partai.
ADVERTISEMENT
Selama ini yang terlihat adalah budaya patriarki menjadi salah satu hambatan mendasar bagi partisipasi perempuan dalam politik. Keyakinan bahwa perempuan berada di bawah laki-laki, menjadi makhluk lemah yang harus dilindungi, masih merajalela dalam masyarakat. Hal ini dapat berujung pada kekerasan terhadap perempuan.
Stigma ini juga memiliki dampak serius, membuat perempuan merasa sulit untuk bersaing dalam dunia politik. Mereka mungkin merasa pesimis atau malu jika harus bersaing dengan laki-laki dalam kontestasi politik. Hal ini bertentangan dengan prinsip demokrasi dan Pancasila, yang menjamin kebebasan dan kesetaraan bagi setiap individu.
Meskipun demikian, kehadiran tokoh seperti Megawati Soekarno Putri, Sri Mulyani, dan Retno Marsudi membuktikan bahwa perempuan mampu mengambil peran penting dalam kepemimpinan. Mereka menjadi inspirasi bagi perempuan Indonesia untuk aktif dalam berbagai bidang, termasuk politik, ekonomi, dan sosial.
ADVERTISEMENT
Pemerintah, melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, terus berupaya meningkatkan partisipasi perempuan dalam politik, meskipun masih ada perjuangan dalam mencapai keterwakilan yang diinginkan.
Penting bagi semua perempuan Indonesia untuk menyadari hak-hak politik mereka, dan pemerintah harus menjamin keamanan dan keadilan dalam mengakses hak-hak tersebut. Perempuan Indonesia dapat berperan aktif dalam membangun masa depan bangsa dan negara yang lebih baik, sesuai dengan nilai-nilai demokrasi dan Pancasila.
Foto: Hendra Nurdiyansyah/ANTARA FOTO
Penutup
Keberhasilan demokrasi suatu negara tidak dapat terwujud sepenuhnya tanpa keterlibatan aktif perempuan. Pernyataan ini mencerminkan betapa krusialnya partisipasi perempuan dalam menghasilkan pemilu yang adil dan berintegritas di Indonesia.
Semangat dan keyakinan diri perempuan memiliki peran kunci dalam meningkatkan kualitas demokrasi. Kehadiran mereka bukan sekadar sebagai hiasan atau pelengkap, melainkan sebagai pendorong utama perbaikan dalam sistem demokrasi Indonesia. Perempuan, terutama kaum ibu, memiliki kapasitas untuk menjadi penggerak perbaikan dalam tatanan politik dan sosial.
ADVERTISEMENT
Dengan memegang peran penting, perempuan tidak hanya membawa suara dan pandangan yang beragam ke dalam arena politik, tetapi juga membawa nilai-nilai keadilan, keberagaman, dan kesejahteraan. Kemampuan perempuan sebagai promoter perbaikan demokrasi menciptakan lingkungan politik yang lebih inklusif dan berkesetaraan.
Dengan demikian, mengakui peran perempuan sebagai agen perubahan dalam demokrasi adalah langkah penting menuju masyarakat yang lebih adil dan berkeadilan. Dengan meningkatkan partisipasi perempuan dalam proses politik, Indonesia dapat menggambarkan komitmen yang lebih kuat terhadap nilai-nilai demokrasi sejati.
https://pixabay.com/photos/expression-weather-change-4513446/