Perjalanan dan Pergerakan Sarekat Islam di Tanah Deli

Ahmad Muhajir
Dosen Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas
Konten dari Pengguna
11 Februari 2024 12:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ahmad Muhajir tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Loifotos/pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Loifotos/pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sarekat Islam adalah sebuah organisasi yang awalnya tumbuh di Pulau Jawa, khususnya di Laweyan, Surakarta pada tahun 1910. Laweyan dikenal sebagai daerah yang produktif dan menjadi pusat ekonomi perdagangan kain batik di Surakarta. Pada tahun 1911, upaya dilakukan untuk memberikan status hukum dan badan hukum kepada asosiasi ini oleh Samanhoedi, yang kemudian diubah namanya menjadi Sarekat Dagang Islam.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan informasi yang ditemukan, Sarekat Islam merambah ke wilayah Sumatera, khususnya di Sumatera bagian Tengah, seperti Palembang dan Jambi. Pada masa tersebut, sebagian wilayah Jambi termasuk dalam administrasi Keresidenan Palembang. Kedatangan Sarekat Islam ke kedua wilayah ini memiliki dampak besar terhadap minat keagamaan masyarakat.
Menurut Peeters, pada tahun 1914, Sarekat Islam mampu memobilisasi masyarakat di wilayah pedesaan untuk melancarkan gerakan perlawanan. Walaupun demikian, akibat penghapusan agitasi politik ini, pada tahun 1916, pemerintah Kolonial mengambil tindakan membekukan Sarekat Islam.
Foto: Pixabay
Di wilayah Sumatera Utara, khususnya di Medan, Sarekat Islam aktif secara intensif sekitar tahun 1919. Meskipun beberapa data resmi menunjukkan bahwa Sarekat Islam Medan Deli resmi didirikan pada tahun 1920, diperkirakan gagasan pembentukannya sudah muncul pada tahun 1918. Hal ini tidak terjadi tanpa alasan, terutama setelah pembekuan organisasi Sarekat Islam di Keresidenan Palembang, seperti yang telah disebutkan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Kemungkinan besar, Sarekat Islam mulai meluas ke utara, menyeberangi dataran tinggi Bukit Barisan, dan mencapai Medan. Analisis geografis ini diperkuat oleh data yang menunjukkan berbagai masalah yang dihadapi Sarekat Islam di Jambi, sehingga perlu adanya alternatif berupa basis wilayah baru untuk mewujudkan gerakan perlawanan terhadap pemerintahan kolonial.
Sebagai gerakan politik, Sarekat Islam memiliki hubungan yang erat dengan dualisme perlawanan terhadap pemerintah kolonial Belanda. Hal ini secara langsung menempatkan Sarekat Islam di tengah tantangan untuk menghadapi berbagai upaya yang bertujuan menghambat perkembangannya.
Penting diakui bahwa gerakan politik Sarekat Islam tidak terjadi tanpa motif, karena tujuannya adalah untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan melawan dominasi ekonomi feodal yang saat itu dipegang oleh pihak asing. Dua aspek tersebut menjadi dasar kuat bagi munculnya semangat nasionalis dalam perjuangan Sarekat Islam, atau dengan kata lain, Sarekat Islam berperan sebagai pelopor nasionalisme bangsa.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan praktik gerakannya, Sarekat Islam mengambil langkah praktis yang berbeda, khususnya dengan menghindari konflik berbau agama. Propaganda ini dianggap cukup berpengaruh sehingga isu yang diangkat selalu menekankan pada gerakan perlawanan nasional.
Sarekat Islam mengalami pertumbuhan yang signifikan di wilayah Sumatera, terutama di Medan. Salah satu faktor atau alasan untuk kehadiran Sarekat Islam di Medan adalah karena kota ini merupakan pusat kegiatan sosial ekonomi di Keresidenan Sumatera Timur. Hal ini sejalan dengan sifat Sarekat Islam sebagai organisasi politik dan ekonomi yang berbasis Islam.
Perkembangan awal Sarekat Islam di Medan terjadi melalui dua tahap, yaitu secara personal dan institusional. Secara personal atau individu, Sarekat Islam menjalin kontak penting dengan masyarakat melalui interaksi sosial keagamaan dalam ritual religius. Ini kemudian diikuti oleh pembentukan organisasi resmi pada tahun 1919. Setelah menjadi organisasi dengan pengurus dan bidang-bidang kerja yang terstruktur, Sarekat Islam segera merancang kegiatan yang mengutamakan unsur-unsur nasionalisme bangsa. Inilah yang membuat Sarekat Islam di Medan diakui sebagai salah satu organisasi dalam pergerakan nasional. Upaya yang difokuskan pada kepentingan rakyat menjadi bukti historis peran Sarekat Islam di Medan.
ADVERTISEMENT