Peluang Ekonomi Syariah dalam Menghadapi Indonesia Emas 2045

Ahmad Mukhtar Fanani
Saat ini sebagai guru di Sekolah Alam Insan Mulia Surabaya. Penulis buku berjudul Pendidikan Bermakna, pandangan guru sekolah alam tentang pendidikan. Menyukai sesuatu berbasis lingkungan hidup, pendidikan, dan pengasuhan.
Konten dari Pengguna
9 Oktober 2023 14:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ahmad Mukhtar Fanani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi. Foto: Istockphoto
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi. Foto: Istockphoto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Istilah Indonesia Emas 2045 mengacu pada bonus demografi bangsa Indonesia di tahun 2045. Tahun 2045 merupakan 100 tahun Indonesia merdeka di mana secara statistik menunjukkan usia produktif manusia Indonesia sebesar 65-70 persen (usia 15-65 tahun) dari total jumlah penduduk.
ADVERTISEMENT
Potensi bangsa Indonesia yang sangat besar mulai dari potensi alamnya, kondisi geografi, potensi ekonomi, sampai potensi sumber daya manusianya. Luar biasanya potensi bangsa Indonesia, bahkan ada yang menyebut Indonesia sebagai gambaran surga, negeri gemah ripah loh jinawi.
Tantangan bagi sumber daya manusia apakah mampu memanfaatkan potensi yang besar ini dan sebaliknya apakah potensi yang besar ini hanya sekadar lewat begitu saja, apalagi di tahun 2045 ini usia produktif akan lebih banyak daripada usia non produktif.
Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam. Sistem pembelajaran baik di kementerian pendidikan dan kementerian agama juga mencerminkan pendidikan keagamaan. Ditunjang banyak sekali organisasi kemasyarakatan berbasis muslim.
Dalam hal ekonomi, sebagai negara yang mayoritas muslim, secara tidak langsung menerapkan kaidah-kaidah agama dalam keseharian. Dewasa ini, berkembang pesat ekonomi syariah di Indonesia. Hal ini menandakan kesadaran menerapkan nilai-nilai agama sangat berkembang.
ADVERTISEMENT
Berkembangnya bank-bank syariah, bisnis-bisnis berlabel syariah, bahkan terbentuk masyarakat ekonomi syariah. Peluang dan tantangan ke depan semakin kompleks, hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi ekonomi berbasis syariah menjadi bagian memajukan bangsa Indonesia.
Secara umum, bonus demografi bangsa Indonesia menjadi peluang emas di semua sektor, termasuk hal-nya sektor ekonomi. Sektor ekonomi menjadi bagian sangat strategis bagi kemajuan bangsa Indonesia.
Berbagai kelompok ekonomi baik berbasis syariah atau konvensional. Baik yang mencantumkan label syariah atau tanpa mencantumkan label syariah. Garis besarnya, secara tidak langsung masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim pasti sangat menerapkan ekonomi yang berasaskan atau menerapkan nilai nilai islam.
Berbicara tentang ekonomi, salah satu titik fokus adalah bisnis, bisnis mempunyai peran penting dalam menggerakkan perekonomian dalam sisi mikro maupun makro.
ADVERTISEMENT
Dalam lingkup bisnis, terdapat dua paradigma utama yang mencerminkan prinsip dan nilai yang berbeda: bisnis syariah dan bisnis konvensional. Keduanya memiliki pendekatan unik terhadap keuangan, etika, dan tanggung jawab sosial.
Bisnis konvensional, mendasarkan operasinya pada prinsip keuntungan maksimal dan pemegang saham adalah pemangku kepentingan utama.
Prinsip ini sering kali menghasilkan penggunaan instrumen keuangan seperti bunga, spekulasi, dan perjudian. Sistem ini didasarkan pada pertumbuhan ekonomi yang agresif dan mencari laba seoptimal mungkin tanpa mempertimbangkan aspek moral secara mendalam
Sebaliknya, bisnis syariah, bernuansa prinsip-prinsip Islam, menitikberatkan etika, keadilan, dan kepatuhan terhadap nilai syariah. Bisnis syariah melarang penggunaan bunga (riba), perjudian, dan investasi dalam bisnis yang dianggap haram, seperti industri alkohol atau perjudian.
ADVERTISEMENT
Prinsip bagi hasil dan bagi risiko menjadi dasar pendanaan dalam bisnis syariah, di mana keuntungan dan risiko dibagi secara adil antara pihak-pihak yang terlibat.

Apa yang harus dilakukan dalam menggapai Indonesia Emas 2045?

Sebuah pertanyaan mendasar di atas yang harus kita jawab dalam berperan mewujudkan Indonesia Emas 2045. Saat ini, usia produktif bangsa Indonesia 2045 masih dalam masa usia sekolah. Sehingga nuansa ekonomi syariah terus meningkat apabila generasi usia sekolah saat ini mempunyai pandangan tentang nilai syariah terutama dalam sektor ekonomi.
Literasi ekonomi syariah harus mewarnai dunia pendidikan saat ini. Elemen penggerak (baik bisnis syariah, bank, lembaga keuangan, masyarakat ekonomi syariah, organisasi masyarakat) harus bergerak bersama dan berkolaborasi dengan lembaga pendidikan baik formal maupun non formal, sehingga anak usia sekolah sekarang “melek” tentang ekonomi Islam.
ADVERTISEMENT
Ke depan anak-anak yang memahami literasi keuangan syariah saat ini, di tahun 2045 akan berperan sangat penting bagi perkembangan bangsa ini.