10 Pesan Anies pada Wali Kota, Bupati, Camat, dan Lurah di DKI

13 November 2017 18:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anies-Sandi Tinjau Fasilitas di Balai Kotaa (Foto: Diah Harni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anies-Sandi Tinjau Fasilitas di Balai Kotaa (Foto: Diah Harni/kumparan)
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengumpulkan seluruh wali kota, bupati, camat, dan lurah se-DKI Jakarta di Balai Kota DKI, Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, Anies menyampaikan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh pejabat DKI.
ADVERTISEMENT
"Kita ingin birokrasi di Jakarta berjalan baik, karena ada sistem yang memungkinkan mereka berkinerja baik. Makanya, ada 10 hal yang boleh dilakukan," ujar Anies di Balai Kota DKI, Jakarta, Senin (13/11).
Pesannya yang pertama adalah larangan tegas terkait pungli, korupsi, dan gratifikasi dalam bentuk apapun. Ia juga mengingatkan jangan sampai ada kekosongan dalam pelayanan publik, meskipun sedang dalam jam istirahat.
"Karena, cukup satu atau dua kesalahan, bisa menutup kebaikan dari 267 kelurahan. Yang salah menutup yang baik," tambah dia.
Anies bertemu bupati, lurah, camat di Balkot (Foto: Ochi Amanaturrosyidah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anies bertemu bupati, lurah, camat di Balkot (Foto: Ochi Amanaturrosyidah/kumparan)
Ia juga berpesan agar tidak ada lagi pejabat yang terlambat. Menurutnya, seharusnya para pejabat bisa hadir minimal 15 menit sebelum jam pelayanan dibuka.
"Lalu yang keempat, tidak boleh mengabaikan kedaruratan. Sense of urgency, bapak ibu harus tahu antisipasinya saat musim hujan, lebaran, dan lain-lain," ungkap Anies.
ADVERTISEMENT
Kemudian, ia juga meminta agar jangan sampai ada permasalahan yang dibiarkan menggantung tanpa ada penyelesaian. Ia juga menekankan, agar tidak ada tindakan diskriminasi, semena-mena, serta merendahkan.
"Kemudian, pastikan tidak ada anak buah yang membolos atau berada di tempat yang tidak seharusnya saat jam kerja. Saya katakan, masjid untuk salat, bukan untuk tidur. Kita tidak bisa santai-santai," tegas Anies.
Anies juga meminta agar para pejabat bisa siap bekerja 24 jam serta selalu menjaga penampilan. Apabila ada kesalahan yang dilakukan pegawai, maka dua atasannya akan ikut ditegur.
"Jadi yang mendapatkan peringatan bukan hanya yang melanggar, tapi juga atasan langsung dan atasan di atasnya," jelas Anies.
Menurutnya, hal tersebut harus bisa dijadikan kebiasaan. Anies menekankan segera menerapkan sistem dan kebiasaan tersebut.
ADVERTISEMENT