Andi Arief Bandingkan Kegagalan Mahfud dengan Kasus Mahar

15 Agustus 2018 10:17 WIB
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief di kediaman SBY, Jumat (10/8/18). (Foto: Adim Mugni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief di kediaman SBY, Jumat (10/8/18). (Foto: Adim Mugni/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pernyataan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD soal kegagalannya menjadi cawapres Jokowi menjadi perhatian. Politikus Partai Demokrat Andi Arief juga menanggapi hal ini.
ADVERTISEMENT
Andi Arief menyampaikan pandangannya melalui akun twitternya. Dia justru membandingkan kegagalan Mahfud dengan kasus dugaan mahar politik yang dilakukan Sandiaga Uno.
"Saya menyaksikan Penjelasan Pak Prof @mohmahfudmd semalam, kesimpulan saya murni pertarungan kegagalannya. Ada tekanan politik yang serius dan tidak bisa ditukar dengan uang. Beda dengan tekanan politik ditukar mahar dalam kasus Sandi Uno," tulis Andi Arief, Rabu (15/8).
Andi mengibaratkan, keputusan Demokrat berada dalam koalisi Prabowo-Sandi bak istri yang setia kepada suami yang sudah selingkuh. Sekalipun sang suami sudah memiliki istri muda.
"Meneruskan koalisi dengan Ptabowo ini bagi Demokrat ibarat istri setia meneruskan bahtera rumah tangga dimana suami yang baru menikah tertangkap selingkuh dan diam-diam punya istri muda yang mata duitan," imbuh dia.
ADVERTISEMENT
Mahfud MD. (Foto: nu.or.id)
zoom-in-whitePerbesar
Mahfud MD. (Foto: nu.or.id)
Di sisi lain, Andi menilai gerakan #2019GantiPresiden bukan semata-mata untuk mewujudkan itu. Tapi meningkatkan harga tawar dalam menghadapi Pilpres 2019.
"Gerakan #2019GantiPresiden bukan untuk mengganti Presiden, tapi itu hanya taktik dua istri muda untuk menaikkan uang belanja. Rakyat dimobilisasi, elitenya bagi-bagi uang," ucap dia.
Sementara, Sandiaga Uno sudah membantah dirinya memberikan mahar kepada PKS dan PAN untuk bisa menjadi cawapres Prabowo. Sandi menyebut, uang yang diberikan merupakan sumbangan untuk dana kampanye.
“Terbuka saja saya bilang, ini (pencalonan Pilpres) ada biayanya. Bagaimana penyediaannya? Saya bersedia untuk menyediakan sebagian dari biaya kampanye, dan ada bantuan kepada tim pemenangan. Dan juga bantuan kepada partai pengusung, itu yang menjadi komitmen kita,” kata Sandi di Ancol, Jakarta Utara, Minggu (12/8).
ADVERTISEMENT