Cerita Anies-Sandi Rasakan Macet Jakarta, Sudirman-Mampang 3 Jam

17 Oktober 2017 20:07 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anies Baswedan dan Sandiaga Uno (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anies Baswedan dan Sandiaga Uno (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menyempatkan diri menyusuri jalanan Jakarta saat jam pulang kerja dengan TransJakarta. Keduanya merasakan, perjalanan dari Jalan Sudirman-Mampang ditempuh dalam waktu 3 jam.
ADVERTISEMENT
Anies-Sandi kompak berjalan bersama dari Balai Kota Jakarta menuju ke Halte Dukuh Atas di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat. Keduanya mula-mula menumpangi bus wisata City Tour.
Tiba di Sudirman, perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan bus Transjakarta. Anies-Sandi menapaki Jembatan penyeberangan orang menuju ke Halte Dukuh Atas. Barulah Anies-Sandi menyusuri jalan menuju Mampang, Jakarta Selatan dengan bus Transjakarta.
Anies-Sandi menuju Halte Busway Dukuh Atas (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anies-Sandi menuju Halte Busway Dukuh Atas (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Bus yang membawa Anies-Sandi menyusuri Jalan Rasuna Said menuju kawasan Mampang. Beberapa pejabat, seperti Kepala Dinas Perhubungan Andri Yansah dan Dirut PT Transjakarta Budi Kaliwono ikut dalam rombongan.
Setibanya di kawasan Mampang, Anies-Sandi turun dari bus Transjakarta. Keduanya melanjutkan perjalanan pulang ke rumah menggunakan sepeda motor.
Sebelum pulang, Anies menceritakan pengalamannya menyusuri jalan Jakarta yang baru dialami. Dia tak habis pikir perlu waktu 3 jam hanya untuk melewati Jalan Sudirman menuju ke Mampang.
Anies Baswedan dan Sandiaga Uno
zoom-in-whitePerbesar
Anies Baswedan dan Sandiaga Uno
"Busway (bus Transjakarta) aja dari Kuningan sampai melewati proyek ini kurang lebih 3 jam. Bayangkan yang naik mobil, bayangkan yang naik motor. Ini penderitaan bagi ratusan ribu (warga)," ujar Anies di Mampang, Jakarta Selatan, Selasa (17/10).
ADVERTISEMENT
Sepanjang perjalanan, sedikitnya ada dua proyek pembangunan yang sedang berjalan. Pembangunan LRT Dukuh Atas-Cawang dan underpass Mampang-Kuningan. Kedua proyek ini diyakini menjadi penyebab utama kemacetan.
Anies dibuat kaget ketika berbincang dengan kepala proyek pembangunan underpass. Dia baru tahu, target pembangunan bisa saja molor 4 bulan karena dua utilitas milik PGN dan Palyja yang tak kunjung dipindahkan.
Anies dan Sandi pulang kerja naik motor. (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anies dan Sandi pulang kerja naik motor. (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
Mereka baru bisa memindahkan pada Desember 2017. Padahal, proyek underpass ini ditargetkan selesai Desember 2017.
"(Selesai) April 2018 artinya tertunda 4 bulan bila itu semua beres nantinya. Tapi kejadian tertunda ini, menurut saya praktik yang terjadi ini tidak bisa dibiarkan," imbuh Anis.
Ke depan, Anies ingin proyek seperti ini mendapat pengawasan khusus. Sehingga ketika ditemukan kendala dapat segera diselesaikan. Target pembangunan pun jadi tidak terganggu.
ADVERTISEMENT
"Besok yang seperti ini pengawasannya serius. Dan ketika ada masalah maka kita akan turun tangan," tegas Anies.
Terkait kemungkinan adanya rekayasa lalu lintas, Anies menegaskan, yang terpenting proyek selesai tepat waktu. Rekayasa lau lintas tidak berdampak banyak ketika proyek tidak selesai sesuai target.
"Kita tidak akan membiarkan ini dan kita ingin memastikan dan pantau terus. Saya dan Bang Sandi nanti akan pantau terus. Kenapa? Karena proyek ini pekerjaan bersama dan ratusan ribu warga Jakarta kalau sudah sore dan pagi merasakan kemacetan ekstrim," tutur dia.
Sementara, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, sudah bisa menebak proyek underpass Mampang-Kuningan tidak akan selesai tepat waktu. Seharusnya PGN dan Palyja bisa berkoordinasi dengan baik dengan Pemprov DKI Jakarta karena sama-sama mitra pemerintah.
ADVERTISEMENT
"Kita akan bicarakan kalau ini tidak boleh ditolerir. Ada di aspek koordinasi, Palyja kan mitranya Pemprov bisa dibilangin tolong ini bikin macet bisa dimakiin orang banyak lewat sini. PGN juga BUMN sama-sama pemerintah. Masalahnya ada di mana? Ini yang harus kita bicarakan," kata Sandi.