Cerita Warga Jebol Gerbang Gudang Petasan Kosambi yang Terbakar

26 Oktober 2017 18:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasca ledakan gudang petasan di Kosambi. (Foto: Adhim Mugni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pasca ledakan gudang petasan di Kosambi. (Foto: Adhim Mugni/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kebakaran hebat melanda Gudang Petasan di Pergudangan 99, Kosambi, Tangerang, Banten. Kebakaran disusul ledakan ini membuat 47 pekerja meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Seorang warga, Edy Sukyadi mengatakan, dirinya sempat mendengar dua kali ledakan saat api mulai membakar seluruh bangunan gudang. Ledakan yang terdengar hingga jarak 1 km itu menarik perhatian warga untuk datang ke lokasi, termasuk anggota Brimob yang sedang ada acara tak jauh dari gudang.
"Ada anggota polisi (Brimob) juga pada kaget, pas ada acara," kata Edy di lokasi, Kamis (26/10).
Ledakan gudang petasan di Kosambi (Foto: Antara/Muhammad Iqbal)
zoom-in-whitePerbesar
Ledakan gudang petasan di Kosambi (Foto: Antara/Muhammad Iqbal)
Edy, para anggota Brimob dibantu warga kemudian mencoba menolong para pekerja dengan membuka pintu gudang. Ternyata, pintu dikunci dari dalam.
"Enggak ada (pekerja yang keluar gudang), dikunci gerbangnya," imbuh Edy.
Warga akhirnya memutuskan untuk menjebol gerbang dan dinding. Mereka kemudian menjebol gerbang dengan alat seadanya.
"Sama kami gerbangnya dijebol bareng-bareng. Dijebol sama warga sama Brimob," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Polisi masih terus melakukan olah kejadian perkara. Tim khusus bahkan sudah dibentuk antara Ditkrimum Polda Metro Jaya dan Polres Tangerang untuk mengetahui penyebab kebakaran itu.
Saat ini, api sudah bisa dipadamkan. Petugas kepolisian berhasil menemukan sedikitnya 47 jenazah dari lokasi kejadian. Dari 103 pekerja, 41 orang mengalami luka bakar mulai dari ringan hingga berat.
Para korban dibawa ke rumah sakit berbeda. Di antaranya RS Ibu dan Anak BUN Tangerang, RS Teluk Naga dan RS Mitra Husada. Untuk korban luka berat dibawa ke RSUD Kota Tangerang dan korban tewas dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
Reporter: Adhim Mugnii