Pedagang Burung di Jatinegara Minta Anies Izinkan Berjualan di Trotoar
PerbesarADVERTISEMENT
Seorang Pedagang Kaki Lima (PKL), Ridwan, mendatangi Kantor Gubernur dan Wakil Gubernur DKI di Balai Kota, Jakarta. Pedagang di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur itu mendesak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar mengizinkan dirinya berjualan di trotoar.
ADVERTISEMENT
Ridwan sehari-sehari berjualan di Pasar Burung, Jatinegara, Jakarta Timur. Tapi, sejak bulan tertib trotoar Agustus lalu, Ridwan tidak bisa lagi berdagang di lokasi itu. Terlebih, Pemprov DKI Jakarta juga terus merevitalisasi trotoar di Jatinegara.
"Saya mohon izin sama Bapak, saya pedagang sekarang begini Pak. Saya minta sebelah sini Pak, (menunjukkan gambar trotoar). Izin, ada 30 pedagang," ujar Ridwan, di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (23/11).
Anies mendengarkan keluhan Ridwan. Anies juga melihat foto yang ditunjukkan oleh Ridwan.
"Saya lihat dulu, karena ini buat pejalan kaki Pak, ya," ucap Anies.
PerbesarTak puas dengan jawaban Anies, Ridwan terus memaksa agar dia dan PKL bisa berdagang dan menggelar lapak di trotoar.
ADVERTISEMENT
"Tapi kami butuh dagang lagi, Pak. Sudah 3 Bulan ini, Pak (tidak berdagang)," pinta Ridwan.
Anies menyampaikan akan meninjau tempat Ridwan berjualan. Namun, Anies tak menjanjikan bisa memenuhi permintaan Ridwan, lantaran trotoar hanya bisa digunakan untuk pejalan kaki.
"Tapi kami lihat nanti di lokasinya. Tapi jangan tempat jalan kaki ditutup. Nanti kami lihat dulu. Tapi tidak ada janji yah," lanjut sahut Anies.
PerbesarRidwan kemudian menyerahkan gambar yang dibawa itu ke Anies. Anies melanjutkan mendengar keluhan warga lainnya.
Kepada wartawan, Ridwan mengaku sudah tak berjualan di Pasar Burung Jatinegara sejak diberlakukannya Bulan Patuh Trotoar pada Agustus yang lalu. Sejak itu pula, tidak ada solusi lain dari Pemprov DKI Jakarta atas terhentinya aktivitas perdagangan itu.
ADVERTISEMENT
"Jadi dari pemerintah tidak ada solusi untuk penampungan kami. Saya biasa dagang di trotoar aja, dagang ikan. Ada yang dagang burung. Kita enggak bisa dagang lagi sejak agustus, sejak Bulan Tertib Trotoar itu," tutur Ridwan.