Peneliti IPB Kaji Penyebab Anak Sekolah Alami Obesitas: Uang Jajan

9 Oktober 2017 15:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penderita obesitas makin meningkat (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Penderita obesitas makin meningkat (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB) melakukan riset tentang konsumsi pangan dan aktivitas fisik terhadap anak sekolah yang mengalami obesitas. Ada beberapa faktor yang membuat anak sekolah menjadi obesitas
ADVERTISEMENT
Para peneliti IPB yang terlibat, yakni Lutfi Febri Purwandi, Siti Madanijah, dan Cesilia Meti Dwiriani (Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA). Mereka melakukan riset tentang keterkaitan karakteristik lingkungan sekolah dengan konsumsi pangan dan aktivitas fisik pada anak sekolah yang obesitas.
Madanijah menjelaskan, bangsa Indonesia dihadapkan dengan adanya masalah gizi lebih atau kegemukan yang terjadi pada anak usia sekolah. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan peningkatan prevalensi kegemukan (overweight dan obes) dari 9.2% tahun 2010 menjadi 18.8% tahun 2013.
Di Kota Bogor, berdasarkan Riskesdas tahun 2007, prevalensi kegemukan anak 6-14 tahun sebesar 15.4% pada anak laki-laki dan 8.6% pada anak perempuan. Penelitian Madanijah menunjukkan prevalensi kegemukan di Kota Bogor pada anak 9-13 tahun sebesar 18.8%.
ADVERTISEMENT
Madanijah mengatakan, faktor-faktor yang sebagian besar menyebabkan obesitas di kalangan anak-anak, yakni asupan, pola hidup sedentary (kurang aktivitas fisik), dan lingkungan. Pada dekade belakangan ini lingkungan anak-anak berubah drastis yang tercermin pada pola makan tidak sehat dan pola hidup sedentary.
Salah satu lingkungan yang berpengaruh terhadap kejadian kegemukan anak-anak adalah lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah berhubungan dengan tingginya nilai indeks massa tubuh, konsumsi pangan anak, dan berpengaruh kuat pada aktivitas fisik anak.
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dan dilaksanakan September 2014 sampai Februari 2015 di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Kota Bogor. Subjeknya adalah murid kelas V dan VI dari 3 SDIT di Kota Bogor.
"Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi pangan anak obes dominan berhubungan dengan uang jajan, pengetahuan gizi, status kesehatan, pendidikan ayah, besar keluarga, dan pengetahuan gizi guru,” jelas Madanijah melalui keterangannya, Senin (9/10).
ADVERTISEMENT
Aktivitas fisik anak obes dominan berhubungan dengan kebiasaan menonton televisi atau bermain video games,perhatian ibu, lingkungan fisik, dan kebijakan di sekolah.
Sebagai solusi, lingkungan sekolah perlu menyediakan fasilitas, program, maupun kebijakan yang mendukung penyediaan pangan sehat maupun peningkatan aktivitas fisik siswa.
“Misalnya dengan menyediakan buah segar sebagai pilihan jajanan di kantin sekolah dan adanya berbagai pilihan permainan yang meningkatkan aktivitas fisik ketika istirahat,” ucap Madanijah.