Sandi Rogoh Kocek Rp 100 M di Pilkada, Tapi Tak Ada Mahar ke Prabowo

12 Januari 2018 9:19 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sandi lari pagi bersama Satpol PP (Foto: Moh Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sandi lari pagi bersama Satpol PP (Foto: Moh Fajri/kumparan)
ADVERTISEMENT
Politikus Partai Gerindra, La Nyala Mattaliti menyebut diminta mahar Rp 40 miliar oleh Ketum Prabowo Subianto untuk bisa jadi cawagub Jawa Timur. Pernyataan ini mengundang reaksi dari banyak pihak.
ADVERTISEMENT
Kali ini Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno yang ikut bicara. Sandi memastikan, tidak ada mahar yang disetornya kepada Prabowo saat ikut Pilgub DKI Jakarta.
"Enggak ada sama sekali. Pak Prabowo sangat profesional. Itu sudah terbukti saat mencalonkan Pak Jokowi dan Pak Ahok. Waktu saya dan Mas Anies juga sama," kata Sandi di Balai Kota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (12/1).
Meski begitu, Sandi tidak memungkiri sebuah pesta politik memang membutuhkan biaya. Dia bahkan menghabiskan Rp 100 miliar selama proses Pilgub DKI Jakarta.
Sandi menyebut, Partai Gerindra sebetulnya ingin memastikan setiap calon memiliki dana saat mencalonkan diri sebagai kepala daerah.
"Jangan sampai saat kita sudah mencalonkan, kita enggak punya pendanaan. Saya waktu itu bisa meyakinkan Pak Prabowo, dan itu semua kita laporkan secara transpran. Kita audit, dilaporkan ke KPK," jelas Sandi.
Prabowo bersama Anies dan Sandi (Foto: Prabowo Subianto/facebook)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo bersama Anies dan Sandi (Foto: Prabowo Subianto/facebook)
Sandi senang, pola transpran terhadap dana kampanye yang dilakukannya mulai dicontoh oleh calon kepala daerah di Pilkada 2018. Dia juga ingin, suasana rukun di Pilgub Jakarta terjadi pula di seluruh daerah.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah Pak Dirman (Cagub Jateng, Sudirman Said) juga sama prosesnya. Pak Sudrajat juga sama," imbuh dia.
"Saya doakan semua teman-teman yang sedang berjuang di daerah, mari kita gunakan politik sebagai silaturahim. Politik yang saling merangkul, bukan saling menyikut," ucap Sandi.