Sandi: Tanah Abang itu Selevel dengan Grand Bazaar Istanbul

7 November 2017 19:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sandi usai bertemu dengan PKL Tanah Abang (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sandi usai bertemu dengan PKL Tanah Abang (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menggelar rapat tertutup dengan beberapa stakeholder kawasan Tanah Abang, Jakarta. Sandi ingin penataan nanti benar-benar matang karena Tanah Abang bisa disandingkan dengan Grand Bazaar Istanbul, Turki.
ADVERTISEMENT
"Ini pusat ekonomi Asia Tenggara yang kapasitasnya enggak kalah sama Grand Bazaar di Istanbul atau di beberapa tempat di belahan dunia lain," ujar Sandi di Balai Kota Jakarta, Selasa (7/11).
Tanah Abang kembali macet. (Foto: Adim Mugni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tanah Abang kembali macet. (Foto: Adim Mugni/kumparan)
Sandi mengatakan, Tanah Abang memiliki sejarah panjang perjalanan perekonomian di Jakarta. Lokasinya strategis berada di tengah kota membuat penanganan Tanah Abang harus dengan konektivias dan integrasi yang tepat.
"Aksesibilitas berpotensi untuk meningkatkan akses daripada komersial maupun ekonomi bagi masyarakat Jakarta," imbuh Sandi.
Grand Bazaar Istanbul (Foto: Reuters/Murad Sezer)
zoom-in-whitePerbesar
Grand Bazaar Istanbul (Foto: Reuters/Murad Sezer)
Sandi menjelaskan, pertemuan ini untuk menyatukan program dan rencana pemerintah dengan konsep yang dimiliki oleh masyarakat, tak terkecuali soal penataan PKL.
Sandi menyebut, kehadiran PKL di kawasan Tanah Abang tak lain untuk melayani kebutuhan 300 ribu warga yang setiap hari lalu lalang terutama di sekitar Stasiun Tanah Abang.
ADVERTISEMENT
"Jadi kehadian mereka perlu dibina, ditata dalam suatu konsep yang saling menghargai, respect, dan tentunya berkesinambungan," imbuh dia.
Segala konsep yang disampaikan dalam rapat ini terus digodok. Termasuk, masukan dari para pakar tentang penataan Tanah Abang.
"Kisi-kisi dari mereka yang penting adalah memuliakan pejalan kaki, memberdayakan para pedagang kaki lima, menata, dan menertibkan sistem transportasi memastikan pembangunan dari trotoar dan jalan itu terkoordinasi dengan baik dan sosialisasi yang cukup," ucap dia.