Rumah Belajar Ilalang, Nguri-uri Dolanan Anak

Ahmad Rouf
Yakin, Usaha, Doa, Sampai
Konten dari Pengguna
22 Oktober 2017 23:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ahmad Rouf tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Generasi 90an masih menikmati keseruan bermain dakon, gobak sodor, kelereng, lompat tali dll. Di era tersebut permainan semacam itu memang masanya.
ADVERTISEMENT
Seiring berjalanannya waktu, permainan serupa mulai tergerus. Bisa dikatakan generasi 2000an sudah tidak mengenalnya. Pasalnya, gadget menjadi pilihan. Permainan digital lebih menarik.
Perlu diketahui bahwa permainan tradisional sangatlah menarik, mendidik, dan menyenangkan, permainan tradisional mengajarkan bekerja sama, bersosialisasi, tangkas, kreatif, dan bersemangat. Permainan tradisional  memainkan peranan penting bagi perkembangan psikomotorik, kemampuan kognitif, dan kemampuan afeksi. Sehingga tidak ada yang salah dengan permainan tradisional. Secara tidak langsung Karakter anak dapat terbentuk dan dibangun dengan permainan tradisional.
Generasi millenial memang lebih tertarik permainan gadget, tidak ada salahnya permainan tradisional dikenalkan ke generasi ini, mengingat manfaat laten didalamnya.
Rumah Belajar Ilalang yang dikomandoi Den Hasan konsisten nguri-uri permainan tradisonal. Wujud kepedulian membangun generasi emas melalui dolanan anak.
ADVERTISEMENT
Setiap tahun Rumah Belajar Ilalang menggelar Olimpiade Dolanan Anak, tahun ini gelaran ke 5. Kegiatan ini bentuk sosialisasi dan upaya nguri-uri dolanan anak.
Teknologi boleh melaju cepat, budaya tidak boleh tergerus zaman.