Victor Laiskodat Antara Wajah "Moral Republikan" atau Misi Gerakan Restorasi Indonesia

Ahmad Rouf
Yakin, Usaha, Doa, Sampai
Konten dari Pengguna
8 Agustus 2017 9:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ahmad Rouf tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Beberapa hari terakhir, Victor Laiskodat melambungkan namanya pasca pidatonya yang menyinggung Khilafah. "Khilafah menyuruh semua sama, semua harus sholat. Dan, ia menyinggung ada beberapa Partai yang mendukung eksistensi khilafah"
ADVERTISEMENT
Kira-kira dua point itu yang membuka ruang diskusi publik atas apa yang disampaikan Victor.
Pertanyaan pertama. Benarkah, hadirnya Khilafah semua harus sama, harus sholat? Pertanyaan kedua. Benarkah, Partai yang disebut memang mendukung Khilafah?
Isu khilafah memang sedang hangat. Khilafah di Indonesia identik dengan gerakan HTI. Organisasi yang masih hangat atas pembubarannya.
Pembubaran HTI menjadi isu menarik karena dirasa membahayakan eksistensi Pancasila.
Pertanyaan selanjutnya, pidato Victor yang menyinggung khilafah, sengaja atau memang ketidaktauannya tentang Khilafah.
Victor Laiskodat adalah anggota DPR RI. Sebuah jabatan publik, Victor tak lagi Victor atas namanya sendiri. Victor menyandang jabatan yang sudah semestinya disorot banyak mata. Jika tidak tepat sudah semestinya dikritik.
ADVERTISEMENT
Jadi, sudah sewajarnya pidato Victor yang menyinggung khilafah dan ada partai yang mendukung menuai pro kontra.
Publik bebas menilai pidato Victor tersebut. Meresahkan atau mencerahkan. Menyemai kedamaian atau menyulut permusuhan. Merawat persatuan atau menimbulkan keretakan. Siapapun berhak berpendapat.
Victor Laiskodat dan pidatonya yang menyinggung khilafah
Victor Laiskodat dan pejabat publik lainnya. "Kebajikan" sudah semestinya terpancar pada dirinya, melalui ucapan maupun tindakan. Ucapan dan tindakan pejabat publik sudah semestinya berorientasi pada nilai-nilai persatuan, kedamaian, solutif, dan mencerdaskan. Kesemuanya harus berakhir pada keberpihakan pada masyarakat, itulah moral republikan.
Pertanyaan berikutnya. Apakah pidato yang menyinggung khilafah dari Victor menjunjung moral moralitas atau penghianatan moral republikan?
Victor sendiri berada di gerbong Restorasi Indonesia. Gerbong yang menegaskan pergerakannya dimanifesto;
ADVERTISEMENT
Kami mencita-citakan demokrasi Indonesia yang matang, yang menjadi tempat persandingan keberagaman dengan kesatuan, dinamika dengan ketertiban, kompetisi dengan persamaan, dan kebebasan dengan kesejahteraan. Kami mencita-citakan sebuah demokrasi berbasis warga negara yang kuat, yang terpanggil untuk merebut masa depan yang gemilang, dengan keringat dan tangan sendiri.
Victor Laiskodat melempar bahan diskusi melalui pidatonya. Pun, melempar parameter penilaian Gerakan Restorasi Indonesia, apakah gerakan tersebut benar adanya atau sekadar jargon.
Berikut juga membuka ruang penilaian pejabat publik terkait moral republikan atau kebajikan seorang pejabat publik.