KKN UPI: Literasi Membangun Budaya Menulis dan Memutus Rantai Generasi Sandwich

Ahmad Paris Anshari
Saya adalah seorang mahasiswa program studi Manajemen tingkat akhir Universitas Pendidikan Indonesia
Konten dari Pengguna
22 September 2021 11:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ahmad Paris Anshari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber gambar: Microsoft PowerPoint
zoom-in-whitePerbesar
Sumber gambar: Microsoft PowerPoint
ADVERTISEMENT
Literasi menjadi isu yang sangat menarik perhatian kementerian pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi. Selain karena memang peringkat Indonesia sangat rendah untuk tingkat literasi ini. Berdasarkan hasil pemeringkatan oleh PISA lembaga yang mengukur mengenai penilaian siswa sekolah di seluruh dunia menunjukan hasil bahwa Indonesia berada di peringkat 62 da 70 negara. Isu ini menjadi menarik karena tingkat literasi atau budaya literasi berperan besar dalam kemajuan suatu bangsa ataupun peradaban. Peningkatan literasi pada masyarakat suatu bangasa, negara, atau organisasi akan berbanding lurus dengan meningkatnya kualitas suatu bangsa karena dengan memiliki literasi yang baik suatu negara akan mengahsilkan cendikiawan-cendikiawan yang akan membuat warisan yang dituangkan melalui tulisan-tulisan yang akan berguan untuk menghadapi dimika permasalahan sosial (Permatasari, 2015).
ADVERTISEMENT
Literasi menurut Elizabeth Sulzby (Sulzby & Teale, 1986) merupakan kemampuan individu dalam melakukan komunikasi didalamnya termasuk kemampuan untuk membaca, menyimak, menulis dan mengemukakan pikiran dengan berbicara. Dari definisi tersebut menulis menjadi salah satu kemampuan dari kemampuan literasi seseorang. Menulis pun dianggap lebih baik dari pada berbicara. Dalam hukum pun peraturan atau hukum tertulis akan lebih tinggi kedudukannya dibandingkan hukum yang hanya dibentuk dengan berbicara (lisan) saja.
Karena menyadari pentingnya hal tersebut Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menyelenggarakan KKN Tematik Literasi yang sejalan dengan program dari Kemendikbutristek mengenai literasi. UPI selaku Universitas yang sangat erat kaitannya dengan pendidikan berinisiasi mengganti tema KKN pada KKN gelomang 2 tahun ini yang awal mulanya hanya pada pembangunan desa lewat pendidikan secara umum menjadi tema yang lebih spesifik yaitu pembangunan dan penguatan literasi di sekolah dan di lingkungan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Salah satu kelompok terbatas yang terdiri dari 2 mahasiswa UPI melakukan program KKN yang menyasar sektor budaya menulis utuk program KKN Tematik Literasi yang mereka jalankan. Program yang mereka jalakan diantaranya yaitu membuka pematerian dan mengenalan budaya serta manfaat menulis kepada sisiwa-siswa MTs Negeri 6 Cianjur. Secara teknis program mereka yaitu mengenalkan karya tulis ilmiah kepada siswa serta memberika juga cara menulis KTI dalam hal ini makalah untuk menjadi dasar mereka agar dapat menulis secara sistematis dan menggunakan pedoman-pedoman ilmiah.
Sumber Gambar: Dokumentasi kegiatan "webinar literasi finansial"
Selain itu mereka melakukan webinar kepada komunitas pencinta alam yang ada di Kabupaten Cianjur untuk mengenalkan budaya literasi tepatnya literasi financial mengenai perencanaan keuangan. Tujuannya agar masyarakat dapat mengelola keuangan mereka dengan lebih bijak lagi. Karena dengan mulai meleknya masyarakat mengenai financial planning maka masyarakat indonesia sudah memulai untuk memutus rantai generasi sandwich. Jika mereka sudah mulai melek literasi finansial dari muda, maka mereka akan jauh lebih peduli dengan pengalokasian dana untuk kehidupan sehari hari dan mempersiapkan dana pensiun untuk mereka hidup di hari tua mereka supaya tidak membebani generasi selanjutnya.
ADVERTISEMENT
Referensi:
Permatasari, A. (2015). Membangun Kualitas Bangsa Dengan Budaya Literasi. Prosiding Seminar Nasional Bulan Bahasa UNIB 2015, 146-156.
Sulzby, E., & Teale, W. H. (1986). Emergent Literacy: Writing and Reading. Writing Research: Multidisciplinary Inquiries into the Nature of Writing Series. Norwood: Ablex Publishing Corporation.
Utami, L. D. (2021, Maret 23). Tingkat Literasi Indonesia di Dunia Rendah, Ranking 62 Dari 70 Negara. Diambil kembali dari Perpustakaan Amir Machmud: https://perpustakaan.kemendagri.go.id/?p=4661