Yuk Milenial Berinvestasi Dalam Perspektif Islam Di Masa Pandemi

Aida Maruf
Mahasiswi Ekonomi Syariah - UIN Jakarta
Konten dari Pengguna
19 Desember 2020 11:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aida Maruf tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebanyak 66,3% masyarakat Indonesia sudah memiliki smartphone dengan pengguna yang didominasi oleh kaum milenial. Yang rentang usianya berkisar antara 20-29 tahun. Banyak dari mereka yang beranggapan bahwa ketinggalan dompet tak seburuk ketinggalan smartphone.
ADVERTISEMENT
Bahkan sebuah survei yang dilakukan oleh IDN Times mengatakan bahwa 79% milenial membuka smartphone mereka, 1 menit setelah bangun tidur. Dengan 4 tujuan utama yaitu chatting, browsing, jejaring sosial dan video streaming. Fenomena ini merupakan imbas dari masuknya kita pada sebuah dimensi dunia baru yang mengharuskan kita untuk selalu terhubung dengan teknologi.
Ya, revolusi industri 4.0 yang secara fundamental mengakibatkan berubahnya cara manusia berpikir, hidup, dan berhubungan satu dengan yang lainnya. Era ini akan mendisrupsi berbagai aktivitas manusia dalam berbagai interaksi sosial. Ditambah dengan pandemi covid 19 dan imbauan pemerintah untuk melakukan social distancing, maka ketergantungan kita terhadap smartphone tidak bisa dihindari.
Aplikasi sosial dan komunikasi menduduki urutan pertama sebagai aplikasi yang wajib terpasang dalam smartphone. Urutan berikutnya adalah aplikasi hiburan dan gaming lalu disusul dengan aplikasi belanja. Adaptasi pola kehidupan baru selama pandemi ini berdampak pada naiknya penggunaan aplikasi belanja sebesar 300% dan transaksi konsumsi go-food yang naik pula sebanyak 20%.
ADVERTISEMENT
Dan urutan terakhir adalah aplikasi keuangan. Padahal dengan segala kemudahan teknologi yang ada pada saat ini, seharusnya generasi milenial dapat mengubah fungsi smartphone mereka bukan hanya sekedar mesin penghibur, melainkan menjadi mesin penghasil uang. Mayoritas aplikasi keuangan yang terpasang di smartphone milenial pun hanya berupa aplikasi mobile banking. Itu pun sebagai sarana transfer dan pembayaran belanja online alias konsumsi.
Prinsip yang dianut oleh kebanyakan milenial adalah, “Kamu hanya hidup sekali”. Itulah yang membuat gaya hidup dan biaya pergaulan milenial semakin meningkat. Mereka sulit membedakan mana kebutuhan dan mana keinginan. Sudah seharusnya milenial berpikir untuk menyisihkan uang mereka dalam bentuk investasi. Karena pada hakikatnya investasi adalah menunda konsumsi hari ini dengan harapan memiliki kesempatan yang lebih besar agar bisa dinikmati di masa yang akan datang.
ADVERTISEMENT
Jika ditinjau dari perspektif Islam, Al-Qur’an sendiri berbicara mengenai al-mal (harta) tidak kurang dari 86 kali. Penyebutan berulang-ulang terhadap suatu perkara di dalam Al-Qur’an menunjukkan adanya perhatian khusus terhadap hal tersebut. Harta menjadi sebuah ujian dan sering dikaitkan dengan peringatan. Bahkan dengan keras Al-Qur’an memulainya dengan kata “Celakalah”. Allah swt menyindir perilaku menghamburkan uang dalam firman-Nya yang berbunyi,
وَلا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ
“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.” (QS. Al Isro’ 17: Ayat 26-27)
Kita diwajibkan untuk memerhatikan apa yang harus dikerjakan di hari ini dan juga berpikir tentang hari esok. Memberikan perhatian pada masa depan, dan tentunya masa depan akhirat kita. Setiap muslim pun harus memetakan rencana antara urusan dunia dan akhiratnya. Perencanaan di awal-awal hari akan meningkatkan kesempatan terwujudnya impian dan cita-cita yang didambakan.
ADVERTISEMENT
Investasi pertanian menjadi salah satu alternatif yang bisa dipilih oleh milenial karena tetap tumbuh di masa pandemi. Berdasarkan data BPS, sektor pertanian telah mencatatkan pertumbuhan paling tinggi pada kuartal II-2020, yaitu sebesar 16,24 persen. Investasi pertanian akan mendukung para petani di pelosok daerah agar lebih maju.
Kini investasi amatlah mudah selayaknya belanja online, karena begitu menjamurnya platform penyedia investasi. Sebagai rekomendasi Milenial dapat melirik fintech syariah sebagai platform berinvestasi yang sudah terdaftar di OJK. Sebab investasi yang terjalin dengan basis kemitraan dan berprinsip syariah akan selalu menjunjung tinggi keadilan dan kemaslahatan bersama yang bebas riba. Apalagi dengan tren industri keuangan syariah yang setiap tahun mengalami kenaikan, sudah saatnya milenial ikut berkontribusi dalam industri keuangan syariah
ADVERTISEMENT
Bagi generasi milenial yang belum bisa mengelola keuangannya dengan baik, serta cenderung boros dalam membelanjakan harta yang dimiliki akan terbantu dengan adanya pemahaman konsumsi dalam perspektif Islam. Dimana Islam mengajarkan umatnya untuk tidak menghamburkan uang kepada hal-hal yang tidak penting. Dan menyuruh umatnya untuk memerhatikan masa depan. Investasi menjadi hal yang sangat penting. Apalagi dengan adanya pandemi covid 19 yang telah melumpuhkan sektor ekonomi, dana darurat menjadi salah satu tumpuan untuk bertahan hidup.