Konten dari Pengguna

Mahasiswa UNDIP Melakukan Pelatihan Antropometri dan Pembacaan Grafik WHO

aisyah Nurizki Wulandari
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
15 Agustus 2024 11:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari aisyah Nurizki Wulandari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Desa Bawang, Kabupaten Magelang, 2 Agustus 2024 – Dalam upaya meningkatkan pengetahuan kader posyandu guna memantau pertumbuhan anak, mahasiswa UNDIP, Aisyah Nurizki Wulandari dari program studi Kedokteran mengadakan pelatihan mengenai pengukuran antropometri dan pembacaan grafik perkembangan balita menurut standar WHO diadakan di Desa Bawang. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam mendeteksi serta mencegah stunting melalui pengukuran yang akurat dan interpretasi data pertumbuhan.
ADVERTISEMENT
Acara yang berlangsung di PAUD Desa Bawang ini dihadiri oleh kader kesehatan. Materi pelatihan meliputi teknik pengukuran antropometri, yang mencakup tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala, serta cara pembacaan grafik perkembangan balita menurut standar WHO.
Pengukuran antropometri sendiri merupakan metode dasar dalam menilai pertumbuhan dan perkembangan anak. Dalam pelatihan ini, para kader diperkenalkan dengan teknik yang tepat untuk mengukur tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, dan lingkar lengan atas (LILA).
Selain itu, para kader dilatih cara mengukur lingkar kepala balita dengan pita pengukur yang lembut, memastikan pengukuran dilakukan pada titik yang tepat di atas alis dan tengkorak.
Setelah pengukuran, para kader dilatih dalam pembacaan grafik WHO yang digunakan untuk memantau pertumbuhan anak. Grafik ini digunakan untuk menentukan apakah seorang anak berkembang sesuai dengan standar internasional atau mengalami kekurangan gizi yang bisa mengarah pada stunting.
ADVERTISEMENT
Pelatihan ini mengajarkan cara menggunakan grafik pertumbuhan untuk menganalisis data yang dikumpulkan dari pengukuran antropometri. Peserta diberikan pengetahuan tentang berbagai indikator, seperti berat badan menurut umur, tinggi badan menurut umur, dan lingkar kepala menurut umur. Grafik ini memberikan panduan visual tentang pertumbuhan anak dan memungkinkan kita untuk melakukan intervensi lebih awal jika diperlukan.
Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kader posyandu dalam melakukan pengukuran dan analisis pertumbuhan anak. Dengan keterampilan yang diperoleh, para kader diharapkan dapat lebih efektif dalam mendeteksi masalah stunting dan memberikan intervensi yang tepat waktu.
Kegiatan pelatihan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kesehatan anak dan mengurangi prevalensi stunting di Desa Bawang yang masih menghadapi tantangan dalam bidang gizi. Diharapkan bahwa pelatihan ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam perbaikan status gizi anak di seluruh wilayah.
ADVERTISEMENT
Penulis: Aisyah Nurizki Wulandari