Saatnya Optimalkan Aplikasi Mobile Lawan dan Pantau Pandemi COVID-19 #PPKMLevel4

Aji Putra Perdana
Seorang Geograf(er) yang mengamati lingkungan sekitar dari sudut pandang geografi. Pemerhati Peta dan Toponim. Saat ini bekerja di Badan Informasi Geospasial.
Konten dari Pengguna
23 Juli 2021 15:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aji Putra Perdana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saat sedang membongkar kembali berkas tulisan tahun 2020, draf tulisan pandemi COVID-19 yang berkaitan dengan optimalisasi aplikasi mobile untuk lawan dan pantau COVID-19.
ADVERTISEMENT
Saya kembali coba menyatukan perkembangan terkini dan ide lama tersebut. Kemudian, dituangkan dalam cerita tulisan ini, terutama perlunya aplikasi mobile tersebut untuk pantau PPKM Level 3-4.
Terlebih, setelah membaca berita di kumparan mengenai upaya Arab Saudi perang melawan penyebaran COVID-19 melalui aplikasi mobile. Berbagai aplikasinya memiliki kebermanfaatan yang berbeda-beda.
Aplikasi Mobile Lawan COVID-19
Sebenarnya, semenjak aplikasi pedulilindungi muncul saya berharap bahwa aplikasi mobile itu akan menjadi alat bagi kita untuk lawan penyebaran pandemi COVID-19. Sebagaimana deskripsi yang tertuang dalam aplikasi tersebut, dapat dibaca saat kita hendak unduh di playstore. Saat ini dengan aplikasi tersebut, kita dapat mengetahui lokas kita berada pada zonasi risiko tinggi atau tidak.
ilustrasi aplikasi mobile deteksi kontak terdekat COVID-19. Photo by Markus Winkler on Unsplash
Bahkan, sempat ada berita bahwa aplikasi tersebut serupa dengan tracetogether yang digunakan oleh Singapura. Mengingat konsep keduanya sama-sama mengoptimalkan keberadaan bluetooth pada gawai atau perangkat elektronik telepon genggam kita.
ADVERTISEMENT
Kemudian, kembali ke topik bagaimana melawan pandemi COVID-19 ini melalui aplikasi mobile. Saat ini, sepertinya telah banyak aplikasi bermunculan terkait pandemi COVID-19 atau bahkan sejumlah eksisting aplikasi beradaptasi dengan kondisi terkini. Misalnya, menambahkan fitur layanan kesehatan maupun pesan antar makanan/minuman.
Salah satu yang perlu dievaluasi adalah sejauh mana Pemerintah mengoptimalkan pemantauan penerapan PPKM yang bergonta-ganti nama ini. Melalui pelacakan pergerakan masyarakat dari gawai berGPS dan aplikasi pedulilindungi (jika ini menjadi aplikasi tunggal dan resmi terkait pandemi COVID-19 di Indonesia) inilah kita berharap perang lawan COVID-19 dioptimalkan.
Isu Geoprivacy dalam Pelacakan Lokasi dari Gawai
Facebook Mobility Data dan Google Community Mobility Report sebagai contoh dua platform yang benar-benar cermat menangani isu geoprivacy. Mereka cukup cermat dalam melindungi privasi pengguna atau kontributornya. Informasi yang disajikan merupakan agregat informasi mobilitas penduduk dari hasil ekstraksi dan/analisis data geolokasi gawai yang digunakan partisipan atau kontributor.
ADVERTISEMENT
Optimalisasi pelacakan pergerakan individu dari data GPS tracking yang ada di gawai atau ponsel kita, dekat dengan isu geoprivacy. Menariknya lagi, isu lokasi domisili dan data pribadi (paling sederhana, misalnya nama yang terkena COVID-19) adalah dua hal yang sempat ramai di awal pandemi COVID-19 ini melanda Indonesia.
ADVERTISEMENT
Saya membayangkan bahwa teman-teman kita di Badan Intelejen Negara (BIN) sebagai bagian dari upaya lawan COVID-19 di Indonesia, mereka mengoptimalkan dua keilmuan yaitu medical intelligence dan geospatial intelligence.
BIN dapat bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengajak seluruh operator seluler dapat berkolaborasi dalam optimalisasi dan pengembangan aplikasi pelacakan tersebut.
ilustrasi berbagai fungsi aplikasi mobile hadapi pandemi COVID-19. Photo by Volodymyr Hryshchenko on Unsplash
Pemerintah dapat melakukan analisis pelacakan pergerakan melalui aplikasi mobile dari agregat geolokasi pengguna aplikasi. Kemudian, agar lebih optimal dapat pula diintegrasikan dengan data mobilitas baik dari Facebook maupun Google, bahkan dapat dengan citra malam hari dari NASA.
Saya pun jadi ingat pembahasan di tahun 2020, dimana seorang teman menceritakan hasil obrolannya dengan kolega di Jerman. Pemerintah Jerman termasuk yang menggolongkan data (pribadi) Covid-19 ini sebagai classified yaitu informasi sensitif yang perlu dilindungi keberadaannya.
ADVERTISEMENT
Mereka membedakan data yang dirilis atau disajikan ke publik dengan data yang digunakan oleh mereka untuk analisa. Kurang lebih itu kesimpulan yang didapat dari temanku setelah berdiskusi dengan koleganya yang ada di Jerman.
Saya pribadi berharap berbagai inovasi dan perkembangan teknologi terkait geolokasi yang ada saat ini telah dioptimalkan dalam memantau pelaksanaan PPKM 3-4. Sehingga, penentuan level naik atau turun juga terpantau dengan apik. Tentunya, data dari lapangan tentang kondisi mobilitas juga dapat menjadi validasi hasil analisisnya.
Semoga Indonesia dapat mengoptimalkan perang pelacakan dengan aplikasi mobile. Jika aplikasi pedulilindungi telah menjawab segala kemungkinan kajian di atas, maka sekarang saatnya untuk dipromosikan lebih gencar. Sehingga semua warga negara Indonesia maupun warga negara asing yang tinggal di Indonesia dapat meng-install dan menggunakannya dengan baik.
ADVERTISEMENT