GPTZero Ancaman Mematikan untuk ChatGPT?

Reihan Farizki
Freelancer at Fiverr.com
Konten dari Pengguna
7 September 2023 6:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Reihan Farizki tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ChatGPT dan GPTZero. Foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ChatGPT dan GPTZero. Foto: Freepik
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Musuh dari artificial intelligence! GPTZero akan sangat mungkin menjadi sebuah teknologi AI dengan ancaman tersembunyi dan fatal yang dapat mematikan seluruh pengguna ChatGPT.
ADVERTISEMENT
Menariknya, GPTZero dibuat oleh seorang mahasiswa universitas Princeton bernama Edward Tian, dan diluncurkan pada 2 Januari 2023 secara gratis. Ia membuat AI tersebut guna mendeteksi artikel yang bertebaran di media online apakah dibuat oleh AI atau bukan. Ternyata, meskipun menuai beberapa kontroversi, banyak juga yang mengapresiasi nya, karena sejak ChatGPT diluncurkan banyak yang resah terkait keaslian sebuah teks.
Ilustrasi Hasil Deteksi GPTZero terhadap Hasil Tulisan ChatGPT. Foto: dok.pribadi
Tidak hanya itu, bahkan GPTZero dapat mendeteksi hasil teks yang dibuat oleh beragam AI berbasis text, seperti ChatGPT, LLaMa, Bard, dan lainnya. Kelebihan tersebut semakin memperluas jangkauan deteksi yang dapat dilakukan GPTZero.
Selain itu, GPTZero juga akan memberikan highlight pada kalimat yang diduga ditulis oleh AI, dan memberikan nilai terhadap keseluruhan tulisannya. Semakin tinggi nilainya, maka semakin besar kemungkinan tulisan tersebut dibuat oleh AI.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, GPTZero memiliki tingkat sosialisasi yang jauh lebih rendah dibanding ChatGPT, sehingga masih banyak orang yang mengandalkan ChatGPT secara mentah-mentah tanpa penyuntingan yang memadai sekali. Bahkan, kejadian ini sudah menjadi hal yang lumrah untuk dilakukan oleh pelajar/mahasiswa.
Fenomena ini tentu cukup memprihatinkan. Karena selain mengurangi tingkat keaslian dalam sebuah penulisan, jawaban yang diberikan oleh ChatGPT juga belum tentu akurat, terlebih lagi jika perintah yang diberikan pengguna sangat kompleks dan tidak tersedia dalam basis datanya.
Ilustrasi ChatGPT. Foto: CHUAN CHUAN/Shutterstock
Walaupun begitu, ChatGPT tak dapat disangkal sebagai tombak kemajuan teknologi, karena mampu menghadirkan solusi dari beragam permasalahan.
Bukan untuk dijauhi, melainkan kita harus memahami penggunaan ChatGPT dengan lebih bijak lagi. GPTZero hadir bukan untuk mematikan perkembangan AI, melainkan untuk terus merangsang kreativitas sehingga tidak tumpul.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, kita sebagai pengguna ChatGPT memiliki tanggung jawab yang sangat tinggi untuk menggunakannya dengan bijak, sehingga tetap menghasilkan dampak yang positif.